Harga Emas Antam Kembali Lompat Tinggi, Hari Ini Dibanderol Rp1.956.000 per Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 09:45 WIB
Harga Emas Antam Kembali Lompat Tinggi, Hari Ini Dibanderol Rp1.956.000 per Gram
Pramuniaga merapikan emas batangan di Cikini Gold Center, Jakarta, Rabu (8/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 7 Mei 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp1.956.000 per gram.

Harga emas Antam itu lagi-lagi merangkak naik Rp25.000 dibandingkan hari Selasa, 6 Mei 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.805.000 per gram.

Harga buyback itu juga ikut melonjak Rp25.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 gram Rp1.028.000
  • Emas 1 Gram Rp1.956.000
  • Emas 2 gram Rp3.852.000
  • Emas 3 gram Rp5.753.000
  • Emas 5 gram Rp9.555.000
  • Emas 10 gram Rp19.055.000
  • Emas 25 gram Rp47.512.000
  • Emas 50 gram Rp94.945.000
  • Emas 100 gram Rp189.812.000
  • Emas 250 gram Rp474.265.000
  • Emas 500 gram Rp948.320.000
  • Emas 1.000 gram Rp1.896.600.000

Harga Emas Dunia Kembali Naik

Harga emas spot melanjutkan reli kenaikannya dan diperdagangkan di atas level USD3.400 pada hari Selasa, terdorong oleh pelemahan Dolar AS dan meningkatnya sentimen penghindaran risiko di pasar global.

Seperti dinukil dari FXstreet, ketidakpastian politik di Eropa, terutama di Jerman, menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya permintaan aset safe haven seperti emas.

Gejolak politik muncul setelah Friedrich Merz, pemimpin konservatif Jerman, gagal memperoleh dukungan mayoritas dalam pemungutan suara parlemen untuk menjadi kanselir pada upaya pertamanya.

Baca Juga: Emas Antam Terus Meroket Harganya, Hari Ini Tembus Rp1.931.000/Gram

Meskipun akhirnya berhasil dalam putaran kedua, ketidakstabilan politik ini memperkuat kekhawatiran pasar mengenai arah kebijakan di salah satu negara ekonomi terbesar Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI