Konferensi Asia Pasifik: CoEHAR Luncurkan Dialog Pengurangan Bahaya Tembakau

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 16 Juni 2025 | 13:35 WIB
Konferensi Asia Pasifik: CoEHAR Luncurkan Dialog Pengurangan Bahaya Tembakau
Asia-Pacific Conference on Smoking and Harm Reduction berlangsung di Universitas Padjadjaran di Bandung, Indonesia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asia-Pacific Conference on Smoking and Harm Reduction berlangsung di Universitas Padjadjaran di Bandung, Indonesia.

Acara ilmiah internasional ini diprakarsai oleh CoEHAR (Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction), diselenggarakan bekerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di Asia.

Inti dari konferensi ini adalah pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) yang dibahas melalui penelitian ilmiah, penerapan klinis, dan usulan untuk strategi kesehatan masyarakat yang lebih efektif.

Konferensi dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, & Pemasaran Universitas Padjadjaran, Prof. Rizky Abdulah, S.Si., Apt., Ph.D. Konferensi ini mengundang tokoh-tokoh penting dari CoEHAR, termasuk pendiri Prof. Riccardo Polosa dan direktur Prof. Giovanni Li Volti, bersama para peneliti dan perwakilan lembaga dari kawasan Asia-Pasifik.

“Untuk pertama kalinya di Indonesia, kami menciptakan momen pertukaran dan dialog di antara beberapa peneliti dan akademisi yang ahli di bidangnya,” jelas Prof. Giovanni Li Volti, Direktur CoEHAR, Senin (16/6/2025).

“Konferensi ini merupakan kolaborasi berharga dari mitra kami di Universitas Padjadjaran melalui dua proyek CoEHAR yang paling penting, menunjukkan bagaimana memanfaatkan hasil penelitian ilmiah sebagai dasar bagi perubahan dalam pilihan kesehatan masyarakat.”

Momen penting konferensi tersebut mencakup laporan mengenai kegiatan kolaborasi penelitian CoEHAR yang sedang berjalan: REPLICA, yang memvalidasi bukti ilmiah terkini mengenai toksikologi rokok dan produk pengurangan bahaya di tujuh laboratorium, yang juga menetapkan standar-standar penelitian internasional baru dan SMILE study, yang mengevaluasi perubahan-perubahan dalam parameter kesehatan mulut pada perokok yang beralih ke produk pengurangan risiko.

“Umpan balik yang kami terima sangat positif,” kata Prof. Riccardo Polosa.

Di negara yang tingkat perokoknya menjadi tantangan kesehatan yang besar, membangun komunikasi yang terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup di antara penduduk Indonesia.

Baca Juga: RI Juara Tiga Dunia Urusan Hisap Tembakau

“Dukungan dari para pemangku kepentingan dan peneliti lokal merupakan tonggak penting dari pekerjaan kami, hasil dari upaya kerja sama dan jaringan yang kuat yang memungkinkan kami membangun jembatan ilmiah dan budaya yang unik.” Jelas Prof. Riccardo Polosa.

Minat yang besar ditunjukkan pada topik-topik yang dibahas oleh berbagai pembicara di konferensi tersebut.

Isu-isu seperti kesehatan kulit dan mata, serta dampak merokok pada performa atletik dan kehidupan militer, menarik perhatian baik mahasiswa maupun peserta.

“Indonesia memerlukan strategi inovatif untuk mengatasi dampak merokok terhadap kesehatan masyarakat, dan kolaborasi internasional seperti ini adalah kuncinya,” kata Ronny Lesmana.

Selama konferensi, para finalis Program dan Penghargaan Riset Bakat Internasional diperkenalkan. yang kini memasuki edisi kedua.

Inisiatif ini dikoordinasikan oleh CoEHAR di Catania dan diluncurkan pada tahun 2021 di bawah proyek Replica.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI