Jepang Butuh 3 Bulan Turunkan Harga Beras

Kamis, 26 Juni 2025 | 11:53 WIB
Jepang Butuh 3 Bulan Turunkan Harga Beras
Ilustrasi beras [freepik.com]

Namun prediksi menyebut harga beras di Jepang tetap tinggi meskipun ada harapan bahwa harga akan kembali normal. Pemerintah sebelumnya mengumumkan rencana dua minggu lalu untuk melepaskan stoknya guna mengekang lonjakan harga.

Pada 14 Februari, pemerintah mengatakan akan melepaskan hingga 210.000 ton beras yang ditimbunnya, untuk diserahkan kepada pedagang grosir pada pertengahan Maret setelah dilelang dan diharapkan akan tersedia di rak-rak toko antara akhir Maret dan awal April. Pemerintah dijadwalkan akan melepas 150.000 ton beras pada tahap pertama, dan dapat melepas tambahan 60.000 ton jika diperlukan.

Kementerian Pertanian memperkirakan pengumuman itu sendiri akan menyebabkan harga lebih rendah sebelum pelepasan stok beras. Namun, tidak ada efek seperti itu, kata seorang eksekutif di pedagang grosir beras besar.

"Begitu hasil (lelang) diumumkan, itu akan berdampak pada penurunan harga," katanya.

Menurut data harga konsumen yang dirilis bulan lalu, harga beras melonjak 27,7% pada tahun 2024 dari tahun sebelumnya, kenaikan terbesar sejak 1975. Pada bulan Desember saja, harga melonjak 64,5% dari tahun sebelumnya.

Lonjakan harga tersebut menyusul panen yang buruk pada musim panas tahun 2023 akibat periode suhu tinggi yang mengurangi jumlah beras yang tersedia untuk didistribusikan pada tahun berikutnya. Peningkatan tajam jumlah wisatawan asing juga telah mendorong peningkatan konsumsi beras di restoran.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI