Suara.com - PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) mulai masuk bisnis pengembangan industri perternakan nasional. Hal ini untuk mendukung swasembada pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur utama BEEF, Imam Subowo, mengatakan dalam tahap awal perseroan akan mendatangkan 250 ekor sapi jenis Friesian Holstein dari Australia pada bulan Oktober 2025 mendatang.
"Sapi perah impor itu akan dipelihara di desa Tumiyan Banyumas. Lokasinya sangat cocok dengan ketinggian 700 MDPL sehingga suhunya sanat ideal," ujar Imam di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
![Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin menerima bantuan 20 ekor sapi perah [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/28/17641-sapi-perah.jpg)
Dalam pengelolaan sapi perah, emiten produsen pengolahan makanan ini menggandeng Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU) Manggala, Banyumas dalam program pengelolaan sapi perah secara mandiri
"Kami akan belajar mengelola sapi perah dari tim BBPTU Manggala sehingga dapat menghasilkan 20-30 liter susu per hari dengan kualitas terbaik," jelas Imam.
Kerja sama ini, bilang dia, juga terkait dengan pengelolaan pakan berkualitas melalui ketersedian hijauan pakan, pengolahan pakan dan penggunaan pakan konsentrat berkualitas terjangkau.
"Pengelolaan sapi perah mandiri ini juga akan memanfaatkan teknologi untuk memantau kesehatan dan kualitas susu sapi sehingga sistem kerjanya lebih efisien," jelas Imam.
Imam menyatakan, lini usaha baru perseroan ini tergolong menjanjikan karena produksi susu segar nasional hanya mampu menyuplai sekitar 20 persen dari kebutuhan bahan baku industri susu.
"Pasalnya, jumlah sapi perah di Indonesia hanya 592 ribu ekor.Dengan asumsi per ekor menghasilkan 12 liter maka didapat 1.277 juta ton susu pertahun," imbuhnya.
Baca Juga: Laba Semester I-2025 Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Naik 26,84 Persen
Dengan data itu, dia melihat peluang bagi penambahan pendapatan perusahaan dari lini usaha susu sapi perah. Imam berharap lini sapi perah ini mulai menyumbang pendapatan perseroan pada awal kuartal I 2026.
"Sebagai tahap awal, kami menginvestasikan belanja modal Rp 20 miliar untuk program pengelolaan sapi perah mandiri ini. Jadi kami dapat mendiversifikasi pendapatan. Pada tahap awal akan menyumbang 10 persen dari total pendapatan," ungkapnya.
Untuk diketahui, BEEF membukukan lonjakan pendapatan 153,7 persen secara tahunan menjadi Rp3,453 tiliun pada akhir Juni 2025. Pendapatan itu datang dari penjualan sapi, daging, produk olahan berbaku daging serta produk turunan lainnya.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, BEEF juga menorehkan kenaikan laba bersih 82,5 persen secara tahunan menjadi Rp73,7 miliar pada semester I 2025.