Analisa Harga Emas 14 Agustus 2025: Naik Tajam, Saatnya Beli atau Jual?

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 14 Agustus 2025 | 13:10 WIB
Analisa Harga Emas 14 Agustus 2025: Naik Tajam, Saatnya Beli atau Jual?
Kepingan emas yang dijual di salah satu Kantor Pegadaian. [ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/tom]

Suara.com - Kesimpulan:

  • Harga emas Antam pada 14 Agustus 2025 naik menjadi Rp1.985.000 per gram, menguat signifikan dari hari sebelumnya.
  • Kenaikan ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global dan ekspektasi kebijakan suku bunga The Fed.
  • Pakar menyarankan investasi emas jangka panjang tetap prospektif meski harga sedang tinggi.

Harga emas kembali menunjukkan pergerakan yang menarik perhatian para investor di seluruh Indonesia.

Pada Kamis, 14 Agustus 2025, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik signifikan.

Berdasarkan data dari situs resmi Logam Mulia, harga emas Antam untuk pecahan 1 gram hari ini berada di level Rp1.985.000.

Angka ini menunjukkan penguatan yang cukup besar dengan selisih Rp68.000 atau naik 3,55 persen jika dibandingkan dengan posisi hari sebelumnya.

Tercatat pada Rabu, 13 Agustus 2025, harga emas Antam ditutup pada angka Rp1.917.000 per gram.

Kenaikan ini menandakan adanya gairah baru di pasar logam mulia. Sentimen pasar terlihat positif merespons berbagai faktor ekonomi global.

Harga pembelian kembali atau buyback juga mengalami penyesuaian. Hari ini, harga buyback emas Antam berada di level Rp1.771.000 per gram.

Berikut adalah tabel perbandingan harga emas Antam untuk pecahan 1 gram pada tanggal 13 Agustus dan 14 Agustus 2025.

Baca Juga: Emas Antam Berbalik Melambung Tinggi, Harganya Capai Rp 1.933.000 per Gram

TanggalHarga Jual (per gram)Harga Buyback (per gram)Perubahan Harian (Rp)Perubahan Harian (%)
13 Agustus 2025Rp1.917.000Rp1.763.000--
14 Agustus 2025Rp1.985.000Rp1.771.000+ Rp68.000+ 3.55%

Pergerakan harga emas domestik tidak bisa dilepaskan dari dinamika harga emas di pasar global.

Salah satu faktor utama yang menjadi sorotan adalah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed menjadi sentimen positif bagi emas.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat dolar AS melemah.

Ketika dolar AS melemah, harga emas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Hal ini secara otomatis akan meningkatkan permintaan global terhadap emas. Selain itu, kondisi ketidakpastian ekonomi global juga turut menjadi pendorong utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI