Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto membentuk tim baru yang akan mengurusi sektor pangan yaitu Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air. Tim itu diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Tugasnya, untuk mempercepat tercapainya kedaulatan bangsa di tiga sektor tersebut.
Zulhas menuturkan, tim ini mencakup 27 Kementerian/Lembaga diantaranya, Kementerian ATR, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian PUPR, hingga Kementerian Pertanian.
![Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat sidang tahunan MPR 2025 menyampaikan ada pihak yang berupaya mengadu domba Indonesia dengan Malaysia terkait masalah perbatasan. [Dok. BPMI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/46640-presiden-prabowo-subianto.jpg)
Dalam hal ini, dirinya akan mengharmonisasi kebijakan antar Kementerian dalam menentukan kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor pangan, energi, dan air.
"Saya diminta untuk mengoordinasi ini. Karena ada kaitan dengan anggaran tahun 2026. Kalau jadi programnya nanti anggaran tidak masuk, biasanya masalah kita ada di koordinasi antar kementerian," ujar Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Selain itu, dirinya juga diamanatkan Prabowo untuk menuntaskan pembayaran proyek yang telah berjalan seperti di Papua Selatan dan Kalimantan.
"Ada juga persoalan yang sudah dikerjakan tapi belum bisa dibayar. Karena alasannya belum ada. Kita ingin cepat, kita ingin swasembada, tetapi caranya juga harus baik. Mudah-mudahan hambatan yang sudah 5-6 bulan belum selesai ini bisa kita tuntaskan," tambahnya.
Menurut Zulhas, tagihan proyek yang belum terbayar sekitar Rp 138 miliar. Ia menargetkan, kendala ini selesai dalam 2-3 minggu ke depan.
"Tapi kalau ini selesai, proyek lain yang menanti juga bisa berjalan. Uangnya sudah ada, hanya aturan-aturan yang perlu dilengkapi," tutup dia.