BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 09 September 2025 | 15:31 WIB
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
BRI Peduli melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Sungai Last Point, anak Sungai Tukad Badung yang berada di Desa Pemogan, Denpasar Selatan [BRI Peduli]
Baca 10 detik
  • BRI luncurkan program “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan”.
  • Aksi bersih-bersih di Bali berhasil kumpulkan ribuan kilogram sampah.
  • Tujuannya untuk merevitalisasi sungai dan edukasi lingkungan.

Suara.com - Sungai adalah jantung peradaban dan sumber kehidupan yang tak tergantikan. Sejak dahulu, sungai telah menjadi pusat pertumbuhan berbagai budaya dan peradaban.

Kini, fungsi sungai telah berkembang, tidak hanya sebagai sumber air, pangan, dan energi, tetapi juga menjadi daya tarik utama dalam industri pariwisata yang menopang perekonomian masyarakat.

Namun, tantangan serius datang dari pencemaran akibat limbah dan sampah, yang mengancam keberlanjutan sungai dan potensi wisatanya.

Menyadari pentingnya peran sungai, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggandeng masyarakat untuk menjaga sungai agar tetap sehat dan menjadi magnet wisata.

Hal ini selaras dengan pernyataan Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, yang menyebut bahwa pariwisata tidak akan hidup tanpa sungai yang sehat.

Program "Jaga Sungai, Jaga Kehidupan"

Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional yang jatuh setiap 27 Juli, BRI Peduli meluncurkan program "Jaga Sungai, Jaga Kehidupan".

Salah satu kegiatan utamanya adalah aksi bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan, yang baru-baru ini dilaksanakan di Sungai Last Point, anak Sungai Tukad Badung, Denpasar, Bali.

Area ini merupakan bagian dari zona konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, yang dikenal sebagai destinasi ekowisata favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca Juga: MTF Market "Pixel World" Hadir di Makassar, BRI & Suara.com Sajikan Event Seru

Aksi ini berhasil menggerakkan 242 warga dan 200 aktivis peduli sampah untuk bergotong-royong membersihkan sungai sepanjang 70 meter.

Sampah yang terkumpul kemudian dipilah menjadi organik dan anorganik. Sampah organik dimanfaatkan untuk kompos, pakan ternak, dan urban farming, sementara sampah anorganik dicacah dan dijual ke pengepul.

Dari kegiatan ini, berhasil dikumpulkan 3.262 kg sampah anorganik, dengan tingkat kejernihan air meningkat hingga 69% dan potensi reduksi emisi karbon mencapai 9,79 ton CO2.

Program BRI ini tidak hanya berfokus pada pembersihan fisik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai.

Edukasi pemilahan sampah menjadi bagian integral untuk menciptakan ekosistem wisata yang berkelanjutan. Diharapkan, para wisatawan pun dapat ikut berpartisipasi dengan lebih peduli terhadap lingkungan mereka.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program "Jaga Sungai, Jaga Kehidupan" telah berhasil merevitalisasi lebih dari 100 sungai di berbagai daerah di Indonesia.

Tahun ini, BRI juga berkolaborasi dengan Yayasan Sungai Watch Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pencegahan sampah plastik di sungai. Kolaborasi tersebut telah berhasil mereduksi sampah anorganik hingga 35,20 ton.

Mengusung semangat Pro Planet dan Pro People, BRI tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga berinvestasi dalam pembangunan sarana pendukung pariwisata yang berkelanjutan, seperti ruang terbuka hijau, taman, dan area ramah anak.

Melalui inisiatif ini, BRI berharap sungai yang bersih dan terjaga dapat menjadi ruang hidup yang layak bagi masyarakat dan destinasi yang menarik bagi wisatawan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI