- Harga emas Antam 1 gram pada 15 Desember 2025 adalah Rp 2.464.000, naik Rp 2.000 dari hari sebelumnya.
- Harga beli kembali emas Antam juga mengalami kenaikan Rp 2.000 menjadi Rp 2.334.000 per gram.
- Harga emas dunia menguat mendekati USD 4.315 didorong ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 15 Desember 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.464.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu terus naik Rp 2.000 dibandingkan hari Minggu, 14 Desember 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.334.000 per gram.
Harga buyback itu juga naik Rp 2.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
![Pramuniaga menunjukkan emas Antam yang dijual di Mall Modern Town Square, Kota Tangerang, Banten, Minggu (13/4/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/app/nym/pri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/21/26774-harga-emas-antam.jpg)
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.282.000
- Emas 1 Gram Rp 2.464.000
- Emas 2 gram Rp 4.868.000
- Emas 3 gram Rp 7.277.000
- Emas 5 gram Rp 12.095.000
- Emas 10 gram Rp 24.135.000
- Emas 25 gram Rp 60.212.000
- Emas 50 gram Rp 120.345.000
- Emas 100 gram Rp 240.612.000
- Emas 250 gram Rp 601.265.000
- Emas 500 gram Rp 1.202.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.404.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Melesat
Harga emas dunia kembali menguat pada awal perdagangan Asia, Senin. Logam mulia dengan kode XAU/USD itu menarik minat beli hingga mendekati level USD 4.315, sekaligus memperpanjang reli ke posisi tertinggi sejak 21 Oktober.
Mengutip FXStreet, penguatan harga emas terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat pada tahun depan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
Fokus pelaku pasar selanjutnya tertuju pada rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Oktober yang tertunda dan dijadwalkan keluar pada Selasa.
Pekan lalu, bank sentral AS telah mengumumkan penurunan suku bunga seperempat poin untuk ketiga kalinya dan menjadi yang terakhir tahun ini. The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 3,50–3,75 persen.
Kebijakan suku bunga yang lebih rendah dinilai mengurangi biaya peluang untuk memegang emas, sehingga menopang harga logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.
Selain faktor kebijakan moneter, sentimen ketidakpastian global turut mendorong minat terhadap aset safe haven seperti emas.
Bloomberg melaporkan, insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai sekitar 40 lainnya. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyebut insiden tersebut sebagai “serangan yang ditargetkan” terhadap komunitas Yahudi, bahkan sebelumnya mengkategorikannya sebagai tindakan antisemitisme dan terorisme.
Di sisi lain, sejumlah pejabat The Fed masih menyampaikan pandangan berhati-hati terkait arah kebijakan suku bunga. Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan langkah paling bijaksana saat ini adalah menunggu data tambahan sebelum kembali memangkas suku bunga, mengingat sejumlah laporan ekonomi penting tertunda akibat penutupan pemerintahan.