- Kementerian PU mempercepat penanganan pascabencana banjir bandang Aceh Tamiang melalui mobilisasi personel dan penambahan alat berat.
- Percepatan penanganan ini melibatkan kolaborasi lintas sektor dengan pengerahan signifikan dari BUMN Karya sejak 28 Desember 2025.
- Fokus utama saat ini adalah pemulihan aksesibilitas, pembersihan material terdampak, serta pengembalian aktivitas masyarakat seperti semula.
Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penanganan pascabencana banjir bandang di Provinsi Aceh di Kabupaten Aceh Tamiang. Salah satunya, dengan memobilisasi personil dan penambahan alat berat yang dilakukan secara masif untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak.
Langkah tersebut dibarengi kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan BUMN Karya guna memperkuat kapasitas penanganan di lapangan. Upaya ini diarahkan agar proses tanggap darurat hingga pemulihan pascabencana berjalan lebih efektif.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan percepatan penanganan bencana terus dilakukan melalui sinergi berbagai pihak.
“Kami terus bergerak mengerahkan personel dan alat berat secara masif serta menggandeng BUMN Karya agar penanganan pascabencana di Aceh Tamiang dapat berlangsung lebih cepat dan efektif. Saat ini masih difokuskan pada pemulihan aksesibilitas, membersihkan kawasan terdampak, dan memastikan aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal,” ujar Dody kepada wartawan, Senin (29/12/2025).

Hingga 28 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh telah memobilisasi 36 alat berat dan 66 unit dump truck. Seluruh peralatan tersebut disebar di sejumlah lokasi prioritas di Aceh Tamiang.
Sebaran alat berat difokuskan untuk percepatan pembersihan material banjir dan longsoran, pemulihan akses jalan, serta penanganan fasilitas publik. Pekerjaan dilakukan secara bertahap menyesuaikan kondisi dan tingkat kerusakan di lapangan.
Berdasarkan peta sebaran BPJN Aceh, alat berat ditempatkan di berbagai ruas dan titik strategis dengan kombinasi peralatan seperti excavator, dozer, loader, grader, beco loader, hingga dump truck. Kegiatan pembersihan kawasan perkotaan dilakukan secara berkelanjutan, baik di jalan nasional maupun jalan daerah.
Pada sejumlah lokasi prioritas, digunakan paket alat berat berkapasitas besar, antara lain 10 unit excavator, 1 unit dozer, dan 18 unit dump truck. Sementara di titik lain, kombinasi alat berukuran lebih kecil diterapkan agar dapat menjangkau area dengan akses terbatas.
Untuk lokasi yang sulit dijangkau peralatan besar, Kementerian PU mengoptimalkan pekerja padat karya. Dukungan alat berukuran kecil tetap disiagakan agar proses pembersihan berjalan efektif dan menjangkau seluruh area terdampak.
Baca Juga: Kementerian PU Tancap Gas Pulihkan Sanitasi Pascabencana, TPA Rantau Disiapkan Permanen
Sejalan dengan permohonan dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian PU juga menggandeng sejumlah BUMN Karya untuk menambah kekuatan alat berat di Aceh Tamiang. PT Brantas Abipraya (Persero) mengerahkan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck.
Dukungan juga datang dari PT Nindya Karya (Persero) dengan 1 unit excavator, PT Waskita Karya (Persero) dengan 4 unit excavator dan 11 unit dump truck, PT Wijaya Karya (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck, PT Hutama Karya (Persero) dengan 2 unit excavator, PT Adhi Karya (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck, serta PT Pembangunan Perumahan (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck.
Salah satu dukungan konkret BUMN Karya dilakukan oleh PT Wijaya Karya (WIKA). Perusahaan tersebut terlibat langsung dalam pembersihan bekas longsoran di Jalan Kuala Simpang Aceh Tamiang dengan 2 unit excavator, pembersihan fasilitas pendidikan di SDN 1 Karang Baru menggunakan 1 unit excavator, pengangkutan material dengan 2 unit truk, serta pembersihan fasilitas strategis di Pengadilan Negeri Aceh Tamiang.
Secara keseluruhan, hingga 28 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, Kementerian PU telah mengerahkan 811 personel di Provinsi Aceh. Jumlah tersebut terdiri atas 355 personel Satuan Tugas PU dan 456 personel BUMN Karya.
Selain personel, total 821 unit alat berat turut dimobilisasi untuk mendukung upaya tanggap darurat dan pemulihan pascabencana. Rinciannya, 216 unit merupakan milik Kementerian PU dan 605 unit lainnya berasal dari dukungan mitra BUMN Karya.