Suara.com - Manchester City kini menghadapi sanksi berat dari Badan Sepak Bola Eropa, UEFA, terkait peraturan Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan UEFA untuk memantau keuangan klub. Manchester City dianggap UEFA telah melanggar peraturan tersebut. Sebelumnya pada akhir April, Dewan Kontrol Finansial Klub (CFCB) UEFA telah memberikan penawaran bagi City.
Hukuman yang mengancam The Citizens adalah pengurangan jatah pemain di Liga Champions musim depan. Jika biasanya tiap klub mendapat jatah 25 pemain dalam satu musim, maka City terancam pengurangan empat pemain.
Selain pengurangan jumlah pemain, City juga terancam denda sebesar 60 juta euro atau lebih dari Rp962 miliar. Dari dua ancaman hukuman tersebut, pengurangan pemain mungkin yang akan berdampak besar bagi The Citizens.
City dan UEFA sendiri saat ini masih merundingkan sanksi tersebut. Disebutkan, UEFA memberi waktu pada City hingga akhir pekan ini.
Manajer Manchester City Manuel Pellegrini enggan berkomentar terkait masalah itu. Ia mengatakan baru akan berkomentar apabila UEFA ataupun manajemen klub sudah mengumumkan masalah itu secara resmi.
"Saya tidak tahu apa berita ini resmi dari UEFA atau hanya isu. Jika tidak resmi, tidak ada yang harus saya katakan. Tapi jika memang ini kabar resmi dari UEFA, maka kami akan menganalisa bersama-sama. Saat ini kami tidak tahu apa yang terjadi," tukas Pellegrini.
Selain City, klub lain yang juga terancam hukuman UEFA terkait kasus yang sama adalah Paris St. Germain. Sebelumnya UEFA mengatakan bahwa ada 20 klub lain yang telah mendapat peringatan. (Soccernet)