Suara.com - Petualangan Ander Herrera bersama Manchester United akhirnya berakhir musim ini. Hengkangnya gelandang berkebangsaan Spanyol itu disinyalir bisa menyulitkan Ole Gunnar Solskjaer menyiapkan skuat Setan Merah pada laga musim depan.
Berikut lima alasan kesalahan besar MU membiarkan Herrera pergi.
1. Penggantinya yang bakal menelan biaya mahal
Solskjaer akan membutuhkan sosok gelandang sarat pengalaman untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Herrera. Dilansir dari Sportskeeda, MU telah mengidentifikasi gelandang Portugal, Bruno Fernandes yang saat ini membela tim Sporting Clube de Portugal. Namun pemain Portugal tersebut lebih tertarik ke Manchester City. Jikapun Solskjaer bersikeras mendatangkannya, setidaknya harus merogoh kocek 50 juta poundsterling atau setara Rp 931 miliar.

2. Herrera menjadi pemain terbaik MU di musim ini
Musim lalu, di bawah tangan dingin Jose Mourinho, Herrera sulit mendapatkan peluang untuk bermain. Namun, setelah Solskjaer datang, Herrera menjadi pemain yang punya peran penting di tengah lapangan. Dirinya juga mencetak gol di bawah pelatih Solskjaer melawan Cardiff city dan dua assis pada pertandingan selanjutnya. Sempat cedera pinggul dan tak dimainkan dalam empat laga di Liga Champions, dampaknya pun cukup fatal. MU kesulitan dan harus menerima kekalahan.

3. Cerdas dalam membangun serangan
Masih dikutip dari Sportskeeda, pemain bernomor punggung 21 itu merupakan pemain yang cerdas dalam membaca situasi permainan. Dia memiliki kemampuan memodifikasi serangan jika situasi tertentu sulit untuk dilakukan. Dia merupakan pemain langka yang dapat beradaptasi dan berimprovisasi di lapangan.

4. MU bakal kehilangan kualitas kepemimpinannya
Baca Juga: RESMI! Ander Herrera Tinggalkan Manchester United Musim Panas Ini
Eks pemain Athletic Bilbao itu menjadi penggerak di lini tengah MU. Dirinya memiliki tanggung jawab yang hebat di lapangan. Menjadi pemimpin tak berarti harus berteriak dan mengarahkan tim. Pemimpin harus menginspirasi dan membawa tim maju ke depan saat terpojok di belakang.
Apalagi kehadiran Alexis Sanchez memudahkannya dalam memberi perlawanan ke depan. Dirinya juga kerap membantu tim ketika membutuhkan bantuan saat situasi buntu.
![Pemain Wolverhampton, Joao Moutinho berebut bola dengan pemain Manchester United, Ander Herrera. Dalam laga perempat final Piala FA itu Manchester United tersingkir setelah kalah 1-2 dari Wolverhampton. [LINDSEY PARNABY / AFP]](https://media.bolatimes.com/thumbs/2019/03/17/86315-wolverhampton-vs-manchester-united/730x480-img-86315-wolverhampton-vs-manchester-united.jpg)
5. MU membiarkan seorang loyalis pergi
Herrera mengerti apa yang perlu ia lakukan untuk klubnya, sangat sedikit pemain MU saat ini yang benar-benar mengetahui hal itu dan mau berdedikasi terhadap klub yang dibelanya. Di luar lapangan, dirinya telah menjadi pemain MU yang sempurna. Dirinya juga kerap mendukung dan memposting di media sosial terhadap kecintaannya terhadap tim yang pernah diasuh Sir Alex Ferguson itu.
Semangatnya untuk klub telah terbukti. Dia juga berusaha mengembalikan citra buruk MU di mata penggemarnya. Jadi, membiarkannya pergi merupakan kesalahan besar bagi Setan Merah.