Jurnalis Korban Ricuh Derby Mataram Akhirnya Lapor Polisi

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 23 Oktober 2019 | 23:17 WIB
Jurnalis Korban Ricuh Derby Mataram Akhirnya Lapor Polisi
PSIM Yogyakarta vs Persis Solo rusuh. [Suara.com/M Ilham Baktora]

"Saya ambil foto pemadam kebakaran selamatkan anak-anak. Saya didatangi oknum suporter, dia melarang saya memotret, minta menghapus foto saya juga," terang Guntur.

Serupa dengan Budi, Guntur menolak permintaan itu dan tiba-tiba ia dicekik dan dipukul dari belakang oleh sejumlah orang.

"Reflek memeluk kamera, tetap berontak dan akhirnya bisa meloloskan diri," jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY, Janu Riyanto berharap laporan tersebut akan diproses.

Esensi yang ingin dimunculkan adalah menunjukkan bahwa kebebasan pers sebagai wartawan untuk melaksanakan fungsi jurnalistik, tidak bisa mulus lantaran masih ada kejadian intimidasi oleh pemain.

Menurut Janu, hal itu memprihatinkan. Ia menyayangkan pemain yang diikat nilai fairplay dan sportivitas bisa melakukan tindakan tercela seperti itu.

"Yang dilaporkan adalah satu pemain yang mengintimidasi sampai minta hapus file. Kalau (yang menyerang) Budi jelas salah satu pemain. Kalau Guntur, itu oknum suporter yang melakukan," kata Janu.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: 2 Jurnalis Diintimidasi di Derby Mataram, PSSI Pers dan AJI Ambil Sikap

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI