Suara.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy melontarkan sindiran pada PSSI, dalam hal mengurus persepakbolaan Tanah Air.
Juru taktik asal Skotlandia itu menyebut PSSI seharusnya bisa meniru kinerja dari Federasi Sepakbola Vietnam.
Tak bisa dipungkiri, Timnas Vietnam kini memang menjelma menjadi kekuatan yang cukup diperhitungkan di kancah Asia Tenggara, bahkan juga Asia.
Vietnam menjadi salah satu negara di ASEAN yang sepakbolanya cukup berkembang pesat, khususnya jika bicara level internasioanal. Timnas Vietnam kini juga telah masuk dalam 100 besar ranking FIFA.
McMenemy yang penasaran pun mengaku sempat menanyakan soal perkembangan pesat ini kepada mantan Direktur Teknik Federasi Sepakbola Vietnam, Jurgen Gede.
Yang membuat McMenemy heran, Liga Vietnam sejatinya tidak lebih baik ataupun berkualitas ketimbang kompetisi top-flight Indonesia, yakni Liga 1.
"Saya bertanya padanya cara mengembangkan kekuatan timnas, dengan kondisi kualitas Liga Vietnam yang lebih rendah dibanding Indonesia," buka McMenemy seperti dilansir media Vietnam, DANTRI, Selasa (19/5/2020).
Pelatih Bhayangkara FC saat keluar sebagai kampiun Liga 1 2017 itu mengungkapkan, Federasi Sepakbola Vietnam getol mendukung pemain-pemain lokal untuk berkarier di luar negeri.
Ya, federasi mendukung para pemain secara all-out dengan berbagai cara.
Baca Juga: Barito Putera Sayangkan RUPS PT LIB Tak Bahas soal Utang kepada Klub
Menurut McMenemy, dengan bermain di luar negaranya, pemain akan mendapat pengalaman berharga.
Hal ini yang disebut McMenemy tidak dilakukan PSSI. Bahkan, eks pelatih Timnas Indonesia itu mengaku tidak pernah mendapat dukungan saat masih menukangi skuat Garuda.
"Saya suka cara orang Vietnam melihat sepakbola di negara ini. Mereka tidak menyombongkan diri bahwa sepakbola Vietnam itu hebat, atau turnamen ini bagus, atau apa pun. Saya kira PSSI dan Indonesia bisa belajar dari Vietnam dan federasi sepakbolanya," ucap McMenemy.
"Jika Indonesia mencoba mengirim pemain ke luar negeri, dalam hal ini PSSI menyokong secara maksimal, tentu Timnas Indonesia akan jadi kuat. Sayangnya mereka tidak melakukan itu," pungkas pelatih yang dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada pertengahan November 2019 itu.