Setelah meraih gelar juara Piala Eropa 1971 di bawah arahan manajer Rinus Michels, peneurnya, Stefan Kovacs membawa klub Belanda itu ke tingkat yang lebih tinggi.
Johan Cruyff dan kawan-kawan tak hanya sukses mempertahankan gelar Piala Eropa dengan mengalahkan Inter Milan, mereka juga sukses meraih treble winners.
Kemenangan Ajax di Rotterdam dipandang oleh banyak orang sebagai "total football", untuk memadamkan momok catenaccio milik klub-klub Italia.
Pasukan Kovacs nyaris tak terkalahkan dan hanya menderita satu kekalahan sepanjang musim 1971-1972 (3-2 melawan Go Ahead Eagles).
3. Guus Hiddink (PSV)
![Guus Hiddink. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2014/09/09/shutterstock_140815481.jpg)
Musim: 1987/88
Kompetisi: Eredivisie, Piala KNVB, dan Piala Eropa
Pada periode 1980-an, Ajax dan Feyenoord adalah dua klub raksasa di sepakbola Belanda. Namun, pembelian pemain yang cerdas menghantarkan PSV Eindhoven merusak dominasi kedua tim.
Di bawah asuhan Guus Hiddink yang datang pada 1987, PSV berubah menjadi klub yang disegani seantero Eropa. Di musim perdananya, dia meraih gelar-gelar penting termasuk Eredivisie, Piala KNVB, dan Piala Eropa.
4. Sir Alex Ferguson (Manchester United)
Baca Juga: Samuel Eto'o Alami Kecelakaan, Mobil Remuk usai Ditabrak Bus

Musim: 1998/99
Kompetisi: Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions
Enam tahun pertama karir Alex Ferguson di Manchester United bukanlah hal indah. Pelatih asal Skotlandia ini bahkan hampir terdepak lantaran buruknya laju The Red Devils.
Namun Manchester United tetap percaya terhadap Ferguson, dan kepercayaan itu dibalas tuntas dengan raihan treble winner luar biasa yang terjadi pada musim 1998/1999.
Sebelum meraih treble winner, Ferguson telah sukses menaikan drajat Manchester United di kompetisi domestik, namun kesulitan di kancah Eropa.
Tapi, kesabaran Ferguson akhirnya berbuah manis saat Setan Merah menjungkalkan Bayern Munich di final Liga Champions 1999.