Suara.com - Para pendukung klub elite Israel, Beitar Jerusalem, yang telah lama dikaitkan dengan rasisme anti-Arab hari ini berkumpul untuk menunjukkan dukungan atas pembelian saham klub oleh pengusaha asal Uni Emirat Arab (UEA), Syekh Hamad. Ironis!
Ya, banyak yang menyambutnya sebagai tanda perubahan, meski tak sedikit juga suporter memprotes langkah tersebut.
Well, Beitar Jerusalem adalah satu-satunya klub sepakbola Israel yang tidak pernah memiliki pemain Arab, dan penggemar beratnya memiliki sejarah nyanyian rasis di pertandingan.
Ratusan pendukung berkumpul untuk menunjukkan dukungan mereka kepada pemilik baru, sementara puluhan pendukung garis keras lainnya, yang dikenal dengan sebutan La Familia', memprotes keras akuisisi ini. Polisi Israel mengatakan empat orang ditangkap karena "konfrontasi", tanpa menjelaskan lebih lanjut.
![Suporter garis keras Beitar Jerusalem, La Familia. [Emmanuel DUNAND / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/12/25301-suporter-garis-keras-beitar-jerusalem-la-familia.jpg)
Syekh Hamad bin Khalifa Al Nahyan, anggota keluarga penguasa di Abu Dhabi, baru-baru ini memang membeli hingga 50 persen saham klub Beitar Jerusalem dan berjanji untuk menggelontorkan dana lagi sebesar Rp 1,2 triliun untuk membenahi tim.
Sebagai informasi, UEA sendiri memang telah menormalisasi hubungan dengan Israel awal tahun ini.
Terbuka untuk Pemain Arab
Syekh Hamad dan mitranya dari Israel, Moshe Hogeg, pun telah berjanji untuk mengubah tim agar semakin mengutamakan keberagaman.
Mereka terbuka untuk merekrut pemain-pemain Arab ke dalam timnya. Praktis kebijakan ini akan menjadikan Beitar Jerusalem sebagai klub terakhir di Israel yang mengintegrasikan kesebelasannya.
Baca Juga: Manchester United Serius Buru Bek Brighton, Siapkan Rp 558 Miliar
Netanel Avraham, salah satu fan yang berkumpul untuk mendukung kepemilikan baru tersebut, mengaku senang.
"Kami berharap dia akan membawa kami ke peringkat yang bagus," katanya.
"Saya ingin Beitar Jerusalem diketahui orang bukan sebagai tim yang rasis. Saya ingin stigma ini dihapus. Saya ingin semua ini berakhir."
Beitar yang dikaitkan dengan Partai Likud, partai pendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, adalah salah satu klub elite di Israel.
Klub Israel Premier League itu telah memenangkan 13 trofi, namun di sisi lain juga kerap mendapat sorotan negatif karena tidak pernah memiliki pemain Arab. La Familia yang dikenal rasis pun sudah cukup tersohor.