Infografis
Suara.com -
PSS Sleman berharap pemain dan pelatih asing tetap dipakai untuk menghadapi Piala Menpora 2021. Bagi mereka Piala Menpora jadi sarana tersendiri untuk menjajal kemampuan pemain asing.
Namun, untuk saat ini PSS menyadari masih adanya pembatasan bagi warga negara asing masuk ke Indonesia. Mereka merasa perlunya diskusi PSSI dengan pihak imigrasi, bahkan dengan pemerintah untuk mengusahakan kemudahan bagi atlet dan pelatih masuk ke Indonesia.
“Tidak fair jika turnamen, yang mengawali kembalinya sepakbola setelah sekian lamanya terhenti, tanpa pemain asing dulu," kata Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada, Marco Gracia, dalam rilis yang diterima Suara.com.
"Tampilnya pemain asing merupakan kesempatan bagi klub untuk menilai kemampuan mereka,” ia menambahkan.
PSS akan mengusahakan pelatih Dejan Antonic bisa segera ke Sleman. Tanpa adanya pelatih tersebut rasanya kurang ideal bagi Super Elja --julukan PSS-- mempersiapkan diri mengarungi turnamen Piala Menpora 2021.
“Jadi kita perlu mengusahakan, mudah-mudahan bisa mendapatkan keringanan, misalnya khusus untuk atlet dan pelatih yang WNA apakah bisa dibantu pemerintah untuk mendapat dispensasi masuk ke indonesia, misalnya. Saya tidak tahu. tapi ini kan lagi-lagi bentuk dari usaha kita,” Marco menambahkan.
“Kalaupun memang terburuknya seperti itu, kita memang harus jalan. Namun, kita akan tetap memperjuangkan masalah itu,” ucapnya.
Adpaun PSS sendiri menginginkan Piala Menpora 2021 mulai di minggu kedua April 2021. Hal ini agar semua bisa tertata dengan baik sehingga tidak terkesan terburu-buru dan dipaksakan.
Saat ini PSS sedang melalukan persiapan dengan bongkar pasang pemain. Marco menjelaskan sekitar 50 persen pemain musim lalu akan dipertahankan.
Baca Juga: Tiga Larangan buat Suporter Selama Piala Menpora 2021 Bergulir
"Ada sekitar 50 persen yang dipertahankan, mencapai kesepakatan untuk kontrak baru. Sedangkan per hari ini ada 4-5 pemain baru yang sudah sepakat untuk bergabung dengan PSS. Jadi kita optimis dengan skuat PSS," pungkasnya.
