Benzema telah diasingkan dari kancah internasional selama lebih dari lima tahun, dan jajak pendapat terus-menerus memihak Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Meski demikian, tidak sedikit pihak yang merasa Deschamps harus memaafkan Benzema dan memberikannya kesempatan untuk kembali berseragam Les Bleus.
![Striker Real Madrid, Karim Benzema, saat berseragam tim nasional Prancis [AFP/Luis Acosta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/07/08/o_1an50h8ffdan1amc1kpi1qic7q5a.jpg)
"Saya tidak menyalahkan Deschamps atas apa yang terjadi, tapi saya hanya mengatakan bahwa pengampunan adalah bagian dari masyarakat kita dan kualitas seorang pria," kata Jean Michel Larque kepada RMC Sport.
"Saya percaya bahwa, terlepas dari semua kesulitan yang telah dia tanggung, pengampunan mungkin bisa membuat Deschamps tumbuh."
Surat kabar Le Figaro telah memberikan bukti bahwa dari 30.000 suara, hanya 55 persen yang percaya Benzema seharusnya tidak bermain untuk Prancis, yang merupakan penurunan tajam dari 70-80 persen yang merasa seperti itu belum lama ini.
Majalah France Football melanjutkan tekanan pada mantan pelatih Juventus tersebut dengan menyebut Benzema sebagai pemain Prancis terbaik pada tahun 2020, dan mengingat keadaan permainan pada tahun 2021, hanya Mbappe yang bisa menghentikan penyerang Los Blancos untuk memenangkan penghargaan lagi.
Di jeda internasional pekan ini, Prancis akan melakoni tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Prancis sendiri tergabung di Grup D bersama Ukraina, Bosnia dan Herzegovina, Kazakhstan dan Finlandia.
Di pertandingan perdana melawan Ukraina di Stade de France, Kamis (25/3/2021), dini hari WIB, Prancis hanya mampu bermain imbang 1-1.
Keunggulan yang sempat dimiliki Prancis melalui Antoine Griezmann terhapuskan oleh gol bunuh diri Presnel Kimpembe pada menit ke-57. Setelah itu, tim asuhan Deschamps gagal mengonversi berbagai peluang dan dominasi penguasaan bola menjadi gol.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Prediksi Spanyol vs Yunani Malam Ini