Kemudian, di Piala UEFA 1981/82, Kaiserslautern mengalahkan Real Madrid 5-0 untuk membuat kemenangan 3-1 di leg pertama tim Spanyol itu menjadi mubazir.
Real Madrid kembali ke jalur kemenangan di Piala Winners Eropa 1982/83, memenangkan leg kedua melawan tim Hungaria Ujpesti Dozsa 1-0 untuk melengkapi kemenangan dengan agregat 4-1.
Pengalaman 3-1 mereka berikutnya terjadi di perempat final Piala UEFA 1992/93, ketika kompetisi berubah nama menjadi Liga Champions, melawan PSG. Menang 3-1 di leg pertama, Madrid dibantai PSG 4-1 di leg kedua di Paris.
Sejak saat itu, Real Madrid selalu unggul setelah unggul 3-1 di leg kedua. Mereka melakukannya dalam pertandingan Liga Champions 2002/03 melawan Manchester United, dengan kekalahan 4-3 di leg kedua namun tetap melaju ke babak berikutnya.
Di musim 2016/17, Madrid memenangkan kedua leg melawan Napoli dengan skor 3-1. Di musim 2017/18, kemenangan leg pertama Madrid 3-1 atas PSG diimbangi dengan kemenangan 2-1 di Paris.
Kini, catatan tersebut akan bertambah panjang. Madrid yang unggul agregat 3-1 akan melakoni laga hidup mati di Anfield.
Meski unggul agregat, Madrid saat ini tengah dilanda krisis bek. Liverpool yang membutuhkan kemenangan 2-0 di leg kedua untuk membalikkan keadaan pastinya akan tampil all out.
Dengan skuad yang sangat terbatas dan sejumlah masalah yang dihadapi, mampukah sang entrenador Los Blancos Zinedine Zidane membawa pulang tiket semifinal Liga Champions musim ini dari Anfield? Kita nantikan saja.
Baca Juga: Curhat Guardiola Jelang Duel Dortmund Vs City: Kalah, Saya Dianggap Gagal