Suara.com - Real Madrid tampil impresif di leg pertama babak perempat final Liga Champions kontra Liverpool. Dalam laga yang digelar di Estadio Alfredo Di Stefano pada 7 April 2021 kemarin, Los Blancos menang telak dengan skor 3-1.
Tiga gol tuan rumah masing-masing dicetak oleh Vinicius Junior (2 gol) dan Marco Asensio. Sedangkan satu gol balasan The Reds dibukukan oleh Mohamed Salah.
Unggul agregat 3-1, peluang Madrid untuk melaju ke babak semifinal terbuka lebar. Paling tidak tim besutan Zinedine Zidane hanya membutuhkan hasil imbang di leg kedua yang akan digelar di Anfield, Kamis (15/4/2021) dini hari WIB.
Namun, dalam sepanjang sejarah klub, Real Madrid ternyata memiliki catatan mengkhawatirkan ketika unggul 3-1 di leg pertama kompetisi Eropa.

Real Madrid telah unggul 3-1 di leg pertama dalam 10 pertandingan tandang di kompetisi Eropa. Namun mereka hanya enam kali lolos. Sisanya, tim lawan berhasil membalikkan keadaan.
Dalam perjalanan mereka untuk memenangkan lima gelar berturut-turut di awal European Cup pada 1950-an, skenario seperti saat ini terjadi dua kali.
Pada tahun 1956/57, Real Madrid mengalahkan Manchester United 3-1 dan kemudian meraih hasil imbang 2-2 di Old Trafford untuk maju dengan agregat 5-3, dan memenangkan kompetisi.
Pada 1959/60, mereka memenangkan kedua leg di semifinal melawan Barcelona 3-1 untuk mendapatkan kemenangan agregat 6-2, sekali lagi mengubahnya menjadi trofi.
Pertama kali Real Madrid kalah setelah kemenangan kandang pertama 3-1 adalah pada musim 1971/72, ketika PSV Eindhoven memenangkan pertandingan kedua 2-0 di kandang untuk melaju dengan produktivitas gol tandang di Piala UEFA.
Baca Juga: Curhat Guardiola Jelang Duel Dortmund Vs City: Kalah, Saya Dianggap Gagal
![Penyerang Real Madrid Vinicius Junior (tengah) merobek gawang Liverpool lewat sepakan pelan yang tak mampu diamankan kiper Alisson Becker dalam laga leg pertama babak perempat final Liga Champions 2020/2021 di Estadio Alfredo Di Stefano, Rabu (7/4/2021) dini hari WIB. [GABRIEL BOUYS / AFP].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/07/72516-vinicius-junior-real-madrid-vs-liverpool-perempat-final-liga-champions-20202021.jpg)
Nasib serupa dialami Los Blancos di European Cup 1978/79 ketika Grasshopper juga memenangi leg kedua 2-0 di kandang sendiri.
Kemudian, di Piala UEFA 1981/82, Kaiserslautern mengalahkan Real Madrid 5-0 untuk membuat kemenangan 3-1 di leg pertama tim Spanyol itu menjadi mubazir.
Real Madrid kembali ke jalur kemenangan di Piala Winners Eropa 1982/83, memenangkan leg kedua melawan tim Hungaria Ujpesti Dozsa 1-0 untuk melengkapi kemenangan dengan agregat 4-1.
Pengalaman 3-1 mereka berikutnya terjadi di perempat final Piala UEFA 1992/93, ketika kompetisi berubah nama menjadi Liga Champions, melawan PSG. Menang 3-1 di leg pertama, Madrid dibantai PSG 4-1 di leg kedua di Paris.
Sejak saat itu, Real Madrid selalu unggul setelah unggul 3-1 di leg kedua. Mereka melakukannya dalam pertandingan Liga Champions 2002/03 melawan Manchester United, dengan kekalahan 4-3 di leg kedua namun tetap melaju ke babak berikutnya.
Di musim 2016/17, Madrid memenangkan kedua leg melawan Napoli dengan skor 3-1. Di musim 2017/18, kemenangan leg pertama Madrid 3-1 atas PSG diimbangi dengan kemenangan 2-1 di Paris.