Dan kasus Messi membuka lebar-lebar bahwa masalah keuangan Barcelona ternyata jauh lebih parah dari perkiraan semula.
Kesalahan yang Disesali
Tapi sikap mereka menyangkut Liga Super Eropa, membuat otoritas Liga Spanyol dan juga UEFA, geram. Oleh karena itu, tak mengherankan jika kali ini La Liga tak mau mentoleransi Barcelona agar melonggarkan aturan demi bertahannya Messi di Spanyol.
Padahal kepergian Messi tak saja merugikan Barcelona, tetapi juga La Liga.
Messi ditaksir berpendapatan bersih 70 juta euro (sekira Rp 1,1 triliun) per tahun. Memang besar sekali, namun nilai komersial Messi dua kali lebih besar dari pendapatannya itu. 10 kostum yang terjual, delapan di antaranya adalah kostum Messi.
"Ini pukulan yang besar sekali," kata Placido Rodriguez Guerrero, profesor ekonomi pada Universitas Oviedo dan direktur Sports Economics Observatory (FOED) di Spanyol.
"Ada jersey yang tak bisa lagi dijual, ada gol yang tak bisa lagi dicetak, dan ada dampak terhadap sponsor."
Pariwisata Spanyol pun terpengaruh, kata Jimmy Burns, pengarang buku 'Barca, A People's Passion;.
"Orang Inggris datang ke Barcelona untuk melihat (basilika) Sagrada Familia dan Messi," kata Burns.
Baca Juga: Lionel Messi Resmi Gabung PSG, Newell's Old Boys Patah Hati
Setelah ditinggalkan Cristiano Ronaldo dan kemudian Sergio Ramos serta menghilangnya sejumlah ikon seperti Andres Iniesta dan Xavi, daya tarik Liga Spanyol memang tak sebesar dulu. Apalagi kini tanpa Messi.
"Messi adalah pemain simbolis terakhir yang tersisa di La Liga, dan jika dia juga pergi maka Liga Spanyol menjadi kurang atraktif," kata Marc Ciria, salah satu pemodal terkemuka di Barcelona.
![Penyerang anyar Paris Saint-Germain, Lionel Messi. [Sameer Al-DOUMY / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/11/87157-lionel-messi-psg.jpg)
Hari-hari ketika ratusan juta orang memantengi layar televisi guna menonton El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid, bakal menjadi sejarah yang sejak Ronaldo pindah ke Juventus pun sudah berkurang daya tariknya.
Klub-klub kecil Spanyol seperti Getafe bahkan menilai La Liga tak akan mampu menanggung akibat dari kehilangan Messi.
"Kami telah membuat kesalahan yang bakal kami sesali," kata Presiden Getafe, Angel Torres.
Situasi itu berbalik 180 derajat dengan Prancis yang bahkan sebelum Messi resmi bergabung dengan status free transfer alias gratis dan meneken kontrak dua tahun bersama PSG hari ini, negeri mode itu sudah diguncang efek Messi.