“Saya mendapat pesan dari pelatih Cape Verde saat itu, Rui Aguas tapi dia menuliskan pesan dengan bahasa Portugis. Saya pikir itu hanya pesan spam dan saya tak menyadarinya,” lanjutnya.
“Sembilan kemudian, dia (Rui Aguas) mengirimiku pesan dan berkata,’ Hai Roberto, apa Anda punya kesempatan untuk mempertimbangkan tawaran saya?’.
“Saya merasa bersikap kasar karena tak membalasnya berbulan-bulan sebelumnya. Saya menyalin pesan itu dan memasukkannya ke Google Translate. Dan di situ tertulis: ‘Kami tengah mencari pemain baru untuk skuat Cape Verde dan apakah Anda tertarik?’.
“Saya begitu senang dengan pesan itu. Saya seperti ‘Ya, 100 persen saya ingin menjadi bagian skuat Cape Verde,” pungkas Lopes.
Pada 2019, Lopes pun terbang ke Prancis untuk mengurus dokumennya saat Cape Verde menjalani laga persahabatan melawan Togo di mana ia juga bertemu rekan-rekan barunya.
Di awal bergabung, Lopes kesulitan karena ia tak bisa bahasa Portugis. Sejak kecil, sang ayah mengajarkannya dengan bahasa Inggris di rumah.
Meski begitu, Lopes tetap bisa berkomunikasi lewat sepak bola. Ia pun lantas menjadi pemain inti Cape Verde. Selama kualifikasi Piala Dunia 2022 saja, ia selalu tampil.
Bahkan, Lopes mampu membuat Cape Verde lolos ke putaran final Piala Afrika 2021 yang digelar pada Januari 2022 mendatang.
Piala Afrika 2021 ini pun menjadi ajang internasional pertama bagi Roberto Lopes di mana ia dan Cape Verde tergabung di grup A bersama Kamerun, Ethiopia dan Burkina Faso.
Baca Juga: 5 Pesepakbola Top yang Gantung Sepatu di Tahun 2021
Kontributor: Zulfikar Pamungkas