Lahirnya Bintang
Melansir Scientific American, sebuah bintang lahir ketika atom unsur ringan mendapat tekanan yang cukup untuk intinya memulai reaksi fusi.
Proses itu bisa terjadi jika terdapat keseimbangan gaya: gaya gravitasi menekan atom dalam gas antarbintang sampai reaksi fusi dimulai. Selama gaya gravitasi ke dalam dan gaya luar yang dihasilkan oleh reaksi fusi sama, bintang tetap stabil.
Marselino Ferdinan layaknya sebuah atom. Dia mendapatkan tekanan dari pelatih Aji Santoso yang memberikannya kesempatan debut.
Saat itulah "reaksi fusi" dimulai. Tekanan dan ekspektasi dari luar dijawab Marselino Ferdinan dengan penampilan kelas wahid bagi pemain seusianya. Bintang muda pun lahir.
![Pemain Timnas Indonesia U-16 Marselino Ferdinan melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Kepulauan Mariana Utara pada Kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (18/9). Timnas Indonesia U-16 menang dengan skor 15-1. [Suara.com/Arya Manggala]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/18/67564-marselino-ferdinan.jpg)
Pasca menjalani debut bersama tim senior Persebaya di BRI Liga 1, Marselino tampil layaknya pemain yang sudah bertahun-tahun mengenyam atmosfer sepak bola Indonesia.
Dia begitu tenang, terampil, dan cukup cerdas dalam mengorkestrasi lini tengah Persebaya Surabaya. Hingga pekan ke-27, Marselino bahkan telah terlibat dalam 22 persen dari 46 gol yang diciptakan Bajul Ijo musim ini.
Menyitat data Transfermarkt, Marselino Ferdinan telah bermain sebanyak 19 kali untuk Persebaya musim ini dengan catatan empat gol dan enam assist.
Torehan assist gelandang timnas Indonesia itu bahkan membuatnya masuk ke dalam tiga besar pemain dengan umpan menjadi gol terbanyak di BRI Liga 1.
Baca Juga: Persik Kediri Bungkam Arema FC dengan Skor 1-0
Dia cuma kalah dari rekan satu timnya, Taisei Murakawa (9 assist) dan winger eksplosif Persija Jakarta, Riko Simanjuntak yang untuk sementara mengoleksi tujuh assist.