Meski tawaran itu mendekati dan berpotensi diterima, adanya campur tangan perusahaan negara seperti STC membuat akuisisi berada dalam bayang-bayang kegagalan.
Pasalnya, publik Inggris menentang adanya klub yang dimiliki negara, seperti yang dialami Newcastle United beberapa waktu silam.
Meski demikian, Ben Jacobs juga memaparkan bahwa konsorsium yang dibangun Alkhereiji untuk mengakuisisi Chelsea tak melibatkan negara.
Di sisi lain, pemerintah Inggris juga berada dalam tekanan. Sebab, Chelsea saat ini membutuhkan pemilik baru agar tak dinyatakan bangkrut.
Dengan adanya larangan sanksi yang diberikan otoritas Inggris, citra pemerintah pun menjadi buruk dan dianggap bisa menghancurkan masa depan pendukung maupun karyawan yang bekerja untuk Chelsea.
[Penulis: Felix Indra Jaya]