Dan terdapat kisah menarik tersendiri di balik julukannya sebagai si Tukang Jagal, atau The Butcher of Amsterdam.
Julukan ini sebenarnya berawal dari hal sepele. Meski berpostur 175 cm dan posisinya sebagai bek tengah namun Lisandro tidak segan menekel pemain lawan.
Kebiasan inilah yang membuatnya disebut demikian. Setelah menekel dan mendapatkan bola Lisandro kemudian mengalirkan bola ke sektor tengah dan depan.
Hal ini juga diakui oleh Lisandro dalam sebuah wawancara, ia pun menjelaskan sedikit mengenai alasan 'permainan kasar' yang ia lakukan.
"Ya, saya dapat julukan carnicero, Tukang Jagal dari Amsterdam. Kami, orang Argentina, melakukan segala sesuatunya dengan penuh hasrat," ucap Lisandro dikutip dari Mirror.
"Dan ketika diriku masuk lapangan, saya akan berjuang sekuat tenaga untuk setiap momen merebut bola. Saya siap melakukannya sampai mati sekalipun. Saya ingin memenangi seluruh duel dalam situasi 50-50."
"Karena tahu diriku ini berjuang demi sesuap makanan untuk seluruh anggota keluargaku dan teman-temanku. Itulah perasaan saya, dan setiap orang Argentina miliki."
"Itu adalah sebuah motivasi yang sulit saya jelaskan." imbuhnya.
Kontributor: Eko Isdiyanto
Baca Juga: Performa Kiper Timnas Putri Inggris Meningkat, David De Gea Dapat Kredit