Alasan kedua adalah gelandang berusia 30 tahun ini tertarik kepada tantangan mengubah Manchester United menjadi tim yang siap menjadi juara lagi. Dia bahkan yakin bisa menjadi pemain vital yang mengantarkan United mengubah nasib buruknya.
Lance! menyatakan "persoalan gaji dan lama kontrak tak begitu mempengaruhi keputusan Casemiro” dalam menyusul dua mantan rekannya di Madrid yang sudah lebih dulu bergabung dengan Setan Merah, yakni Raphael Varane dan Ronaldo.
Segi Tiga Bermuda
Walaupun begitu, banyak yang beranggapan Casemiro adalah antitesis dari mahzab sepak bola Erik Ten Hag. Salah satu orang yang beranggapan seperti ini adalah mantan bintang United, Wayne Rooney.
Rooney menilai Casemiro kebalikan 180 derajat dari Frenkie de Jong yang kuat baik saat membantu serangan maupun saat menyokong pertahanan. Faktor ini yang membuat ten Hag ngotot menarik mantan pemainnya di Ajax itu untuk bergabung bersamanya, karena de Jong adalah tokoh sentral di balik skenario sepak bola menekan ala ten Hag.
Rooney menilai dengan merekrut Casemiro maka ten Hag telah mengkhianati sendiri pendekatan pressing tinggi yang berusaha dia bumikan di Old Trafford.
Ini karena Casemiro memiliki catatan bergerak yang lamban sehingga tidak cocok dengan sistem sepak bola menekan ala ten Hag.
Namun apa daya karena de Jong sulit digaet, dan saat bersamaan United lama didera krisis gelandang bertahan yang salah satunya menjadi bulan-bulanan Brentford sepekan lalu, maka begitu Casemiro tersedia di pasar dan ada lampu hijau dari Madrid, Setan Merah langsung menyambar pemain Brazil itu.
Kebutuhan United untuk hadirnya gelandang bertahan yang efektif melindungi lini pertahanan dari agresi lawan sudah tak bisa ditawar lagi.
Baca Juga: Jelang Lawan Manchester United, Jurgen Klopp Bahas Kemungkinan Liverpool Datangkan Gelandang Baru
Inilah sektor yang tak saja membuat United kedodoran dalam dua pekan pertama musim ini, namun juga menjadi tim Liga Inggris kedua yang paling banyak kebobolan musim lalu.