Tidak hanya di Stadion Brawijaya, sebagai lokasi pertandingan, namun di titik-titik perbatasan kota Kediri.
Hal ini memang menjadi perhatian. Laga tim berjuluk Macan Putih melawan Singo Edan pernah terjadi kericuhan di Kediri beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, menjelang pertandingan ini, Pemkot Kediri pun sempat memfasilitasi dialog antara manajemen Persik Kediri, Arema FC hingga perwakilan suporter. Hal ini mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
![Penjaga gawang Persib Bandung, Reky Rahayu (kanan) menahan bola yang ditendang pesepak bola Arema FC, Dedik Setiawan (kiri) dalam laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (11/9/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/12/28670-persib-bandung-vs-arema-fc-liga-1.jpg)
Dalam rapat koordinasi yang telah digelar diputuskan panitia pelaksana pertandingan Persik Kediri hanya akan menjual tiket untuk suporter tuan rumah secara offline melalui komunitas Persik atau di loket di sekitar stadion dengan didampingi pihak keamanan dari kepolisian, TNI, maupun Satpol PP.
Apabila masih ditemukan suporter dari tim tandang membawa tiket pertandingan maka menjadi tanggung jawab panitia pelaksana untuk mengganti biaya pembelian.
Selain itu, demi terciptanya situasi aman dan kondusif, suporter Persik dan Arema FC tidak saling mengunjungi untuk memberikan dukungan secara langsung. (Antara)