Penyebab banyaknya Aremania menjadi korban dan meninggal dunia karena massa panik saat tembakan gas air mata diluncurkan ke arah tribun suporter sehingga saling berdesak-desakan.
Apalagi pintu stadion dikunci padahal pertandingan sudah selesai dan waktunya pulang.
Rata-rata korban yang meninggal dunia karena sesak nafas, dan alami trauma di kepala sebagian bahkan terinjak-injak.
“Kita buka bantuan hukum, bersama-sama dengan yang lain. Kita akan mencari keadilan seadil-adilnya. Jelas ini pembantaian, gas air mata ditembakan, tapi pintu ditutup. Banyak orang mati disana,” tandasnya.