2. Transisi Cepat
![Penyerang Timnas Indonesia U-19, Ronaldo Kwateh bersaing dengan pemain Al Adalah dalam uji coba di Turki, Minggu (13/11/2022). [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/14/99898-ronaldo-kwateh-timnas-indonesia-u-19-vs-al-adalah-dalam-uji-coba-di-turki-1.jpg)
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dirinya ingin Timnas Indonesia U-19 menerapkan transisi cepat alias skema counter attack yang mematikan.
Namun dalam laga kontra Al Adalah FC, hal itu jarang terlihat. Para pemain dianggap Shin Tae-yong masih lambat dalam membangun serangan.
"Ketika mendapatkan bola dari lawan, 'counter attack' harus dilakukan dengan cepat," tutur Shin dikutip dari Antara, Senin (14/11/2022).
3. Menciptakan Ruang Kosong
Masih berhubungan dengan transisi cepat, Shin Tae-yong menyoroti kelemahan anak asuhnya yang masih kesulitan untuk menciptakan dan mencari ruang kosong ketika membangun serangan.
Hal itu membuat aliran bola Timnas Indonesia U-19 tidak lancar dan berjung kesulitan untuk melakukan progres ke depan guna menciptakan peluang.
"Jika menemukan ruang kosong, pemain mesti datang untuk mengisinya dan menunggu operan ke sana," kata Shin Tae-yong.
Baca Juga: Ditempa Habis-habisan untuk Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia U-19 Dilarang Bersantai