Gencatan Senjata Selama Piala Dunia 2022 Patut Dipertimbangkan Rusia - Ukraina

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 17 November 2022 | 04:30 WIB
Gencatan Senjata Selama Piala Dunia 2022 Patut Dipertimbangkan Rusia - Ukraina
Tim penyelamat bekerja di samping bangunan yang rusak akibat serangan udara, saat serangan Rusia ke Ukraina terus berlanjut. [Dok.Antara]

Suara.com - Sejak Rusia menginvasi Ukraina akhir Februari silam, isu perang Ukraina mendominasi narasi Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 negara besar dunia yang biasa disebut G20 tahun ini.

Saking dominan isu itu, kabar datang tidaknya Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 di Bali pun menjadi salah satu isu terpanas dunia.

Konflik Rusia-Ukraina pula yang disinggung Presiden FIFA Gianni Infantino yang diundang Indonesia guna menghadiri KTT G20 tahun ini sebagai puncak periode keketuaan Indonesia dalam organisasi lintas benua ini.

Presiden FIFA Gianni Infantino memberikan bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Bola resmi tersebut diberikan Gianni kepada seluruh pimpinan negara yang hadir pada forum tersebut. [Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden]
Presiden FIFA Gianni Infantino memberikan bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Bola resmi tersebut diberikan Gianni kepada seluruh pimpinan negara yang hadir pada forum tersebut. [Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden]

Bedanya, Infantino menyinggung konflik itu tanpa didasari muatan politik untuk dukung mendukung atau kecam mengecam.

Diberi kesempatan berbicara oleh Ketua G20 Presiden Joko Widodo, dalam jamuan makan malam para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Infantino memanfaatkan kesempatan langka itu untuk menyerukan seruan yang seketika diberitakan luas oleh media massa global.

"Permohonan saya kepada Anda semua, renungkanlah gencatan senjata sementara selama 1 bulan selama Piala Dunia atau paling tidak implementasi koridor kemanusiaan atau apa pun yang bisa melanjutkan dialog sebagai langkah pertama menuju perdamaian," kata Infantino.

Dia melanjutkan, "Anda semua pemimpin dunia, Anda memiliki kemampuan dalam memengaruhi jalannya sejarah. Sepak bola dan Piala Dunia menawarkan kepada Anda dan dunia, sebuah platform untuk persatuan dan perdamaian di seluruh dunia."

Sudah berbagai cara dilakukan untuk menghentikan perang di Ukraina, walau hanya sementara, kecuali koridor pangan beberapa waktu lalu untuk memberikan kesempatan masyarakat global bernapas karena perang Ukraina telah merusak rantai pasokan pangan global yang membuat harga pangan melonjak sehingga tak terjangkau penduduk miskin dunia.

Presiden Jokowi sendiri telah berulang kali menyerukan pengakhiran perang, baik saat mengunjungi Ukraina dan Rusia, maupun dalam kesempatan lain. Terakhir Jokowi melakukannya saat membuka KTT G20 di Bali pada Rabu 16 November.

Baca Juga: Siap Ambil Risiko Demi Fans, Son Heung-min Bakal Kenakan Topeng Zorro di Piala Dunia 2022

Infantino sendiri pada dasarnya meminta penghentian perang itu, walau hanya sementara, selama Piala Dunia 2022.

Dia mengajak para pemimpin dunia menarik energi positif dari sepak bola dan Piala Dunia 2022.

Jokowi juga memberikan kesempatan kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach untuk berbicara. Setali tiga uang, Bach juga mengajak dunia merenungkan posisi penting olahraga dalam menjembatani perdamaian.

Jokowi, Infantino, dan Bach tidak sedang melebih-lebihkan peran olahraga. Mereka hanya berusaha mengajak dunia berhenti dari saling memusuhi dan saling membunuh. Infantino menekankan ajakan itu dengan momen saat 5,5 miliar pasang mata di seluruh dunia tercurah pada Piala Dunia selama sebulan.

Ketiga pemimpin hanya meneruskan ajakan agung yang diserukan umat manusia dari zaman ke zaman.

Para penduduk lokal menyiapkan bom molotov untuk mempertahankan kota, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar besaran ke Ukraina. [Dok.Antara]
Para penduduk lokal menyiapkan bom molotov untuk mempertahankan kota, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar besaran ke Ukraina. [Dok.Antara]

Memupus Permusuhan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI