Protes penolakan Iran di Piala Dunia 2022 dimulai setelah negara tersebut mengalami situasi panas pasca kematian Mahsa Amini. Kondisi semakin pelik saat ratusan demonstran tewas dalam aksi unjuk rasa menuntut pemerintah.
Adapun kematian Amini terungkap pada pertengahan September lalu. Ia meninggal dalam penahanan polisi moral Iran usai dianggap memakai hijab tidak sesuai aturan yang ada. Warga kemudian menilai pemerintah tidak adil terhadap wanita.
Masalah itu yang akhirnya membuat banyak negara di dunia meminta Iran dicoret dari perayaan bola dunia 2022. Salah satunya adalah Ukraina yang ngotot ingin menggantikan Iran dalam laga besar tersebut.
Korupsi Qatar
FIFA resmi memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada Desember 2010 lalu. Namun enam bulan setelahnya, dugaan suap Qatar terhadap FIFA menyeruak dan semakin menjadi saat FBI bergerak.
FBI melakukan penggeledahan terhadap mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner pada 2014. Kasus ini juga menyeret nama-nama petinggi UEFA dan AFC. Sebuah dokumen tentang dugaan Qatar membayar US$880 ke FIFA agar terpilih jadi tuan rumah terungkap ke publik pada tahun 2020.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti