Perjalanan mereka diakhiri di semifinal oleh juara bertahan Prancis, tetapi Reragui mendesak para pemainnya untuk mendukung penampilan bersejarah mereka dengan memenangkan Piala Afrika tahun depan.
“Saya berkata kepada para pemain di ruang ganti, jika Anda ingin mencatat sejarah maka Anda harus memenangkan Piala Afrika,” kata Reragui. "Kita perlu mendominasi benua kita."
Kampanye Maroko di Qatar juga memberi sepak bola Afrika dorongan moral yang besar setelah tidak satu pun dari lima tim dari benua itu yang berhasil lolos dari fase grup di Rusia pada 2018.
"Saya pikir kami menunjukkan kekuatan kami, kami menunjukkan bahwa sepak bola Afrika siap menghadapi tim-tim top dunia dengan efisiensi dan bermain di level tertinggi," kata Reragui dalam konferensi pers.
“Kami mungkin baru akan menyadari apa yang kami capai di Qatar setelah empat tahun, di Piala Dunia berikutnya. Tekanan juga akan semakin besar, akan ada ekspektasi di sekitar kita. Itu wajar.
“Kami membuat pencapaian yang luar biasa tetapi kami ingin melakukannya lagi. Itu tidak akan mudah tapi itulah tujuannya.”
Reragui berharap penampilan mereka di Qatar akan meninggalkan warisan abadi bagi sepak bola Afrika.
“Melalui pengalaman, Anda menjadi lebih kuat dan saya berharap kami belajar dan tumbuh dan membangun DNA sepakbola anak-anak kami di Afrika yang bertahan lama,” katanya.
“Kami sekarang mengizinkan anak-anak untuk bermimpi, bermimpi menjadi pesepakbola dan pergi ke Piala Dunia. Itu tak ternilai harganya. Adapun dampaknya di negara kami, kami telah menetapkan standar yang tinggi,” tambahnya.
Piala Dunia berikutnya pada tahun 2026, yang diadakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat, akan diperluas menjadi 48 tim dan Afrika akan memiliki setidaknya sembilan slot – empat lebih banyak dari saat ini.