“Vietnam sudah terbiasa bermain di Stadion My Dinh, sedangkan kami masih asing. Di gol pertama, Nadeo (Argawinata) salah menilai. Selain itu kami tidak beradaptasi dengan baik,” ucap Shin Tae-yong.
“Kami bermain di Stadion My Dinh pada SEA Games 2021 dan lapangannya lebih baik dari sekarang (Piala AFF 2022). Di leg pertama, kami bermain bagi karena rumput Stadion Bung Karno (SUGBK),” imbuhnya.
3. Taktik Jitu Park Hang-seo
Penyebab kekalahan Indonesia yang paling utama adalah taktik jitu Park Hang-seo. Senang atau tidak, kompatriot Shin Tae-yong ini menunjukkan kejeniusannya di leg kedua.
Setelah tampil buruk di leg pertama, Park Hang-seo menyebutkan bahwa ia menganalisa permainan Indonesia dan mendapatkan celah untuk mengatasi lawannya itu.
“Di leg pertama di Indonesia, kami bermain 3-4-3. Setelah pulang, kami menganalisis Timnas Indonesia. Kami mendapati bahwa lawan merupakan tim dengan serangan balik yang tipikal,” ujar Park Hang-seo pasca laga.
“Kami tahu Timnas Indonesia cukup lemah dalam duel dan para pemain bertahannya mudah diincar. Jadi kami memainkan dua striker dan mengeksploitasi titik di ruang antar bek,” tambahnya.
Kontributor: Felix Indra Jaya
Baca Juga: Media Vietnam Singgung Tagar #STYout, Bahas Iwan Bule saat Tragedi Kanjuruhan