Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Charbel Shamoon, pemain naturalisasi yang akan membela Irak saat menghadapi Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2023.
Kehadiran pemain naturalisasi kian marak dilakukan oleh berbagai negara, termasuk untuk tim kelompok umur di negaranya.
Salah satunya Timnas Indonesia U-20 yang melakukan naturalisasi terhadap tiga pemain keturunan dari Belanda yakni Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Rafael Struick.
Karena proses naturalisasinya yang belum tuntas, ketiganya pun belum bisa tampil bagi Timnas Indonesia U-20 untuk ajang Piala Asia U-20 2023.
Di saat Timnas Indonesia U-20 tak bisa menggunakan pemain naturalisasinya di ajang ini, lawan-lawan tim berjuluk Garuda Nusantara ini justru akan diperkuat pemain keturunannya.
Salah satunya ada Irak yang jadi lawan perdana Timnas Indonesia U-20 pada ajang Piala Asia U-20 2023. Tim berjuluk Singa Mesopotamia Muda ini akan diperkuat pemain naturalisasi bernama Charbel Shamoon.
Lantas, siapakah sosok Charbel Shamoon itu? Berikut profilnya.
Bek Andalan Tim Australia
Charbel Shamoon merupakan pemain yang berposisi sebagai bek sayap dan saat ini bermain untuk tim kasta teratas Liga Australia atau A.League, Western United.
Baca Juga: 5 Pemain Termuda Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2023, No.5 Baru Berusia 16 Tahun
Ia merupakan pemain keturunan Irak yang lahir di Australia pada 10 Februari 2004. Tapi ia lahir dengan darah Irak yang berasal dari kedua orang tuanya.
Diketahui, kedua orang tua Charbel Shamoon yang berasal dari Irak, merupakan pengungsi perang yang datang ke Australia pada tahun 90 an.
Karenanya, Charbel Shamoon sempat memiliki kewarganegaraan Australia karena lahir dan besar di negeri Kanguru tersebut.
Akan tetapi, pemain berusia 19 tahun ini memilih untuk membela Irak di kancah sepak bola internasional, usai dirinya mendapat pemanggilan untuk Piala Asia U-20 2023.
Siapa sangka, pemanggilan ini mendapat sambutan hangat dari klub Charbel Shamoon di Australia, yakni Western United.
“Kami bangga melihat usaha Charbel (Shamoon) berujung pemanggilan (ke Irak) dan kami tak sabar melihat bagaimana ia tampil di ajang internasional,” kata Direktur akademi Western United, Anthony Frost dikutip dari laman resmi klub.