Terdapat laporan yang mengindikasikan bahwa masalah awal dapat ditemukan dalam persiapan tim yang sempit.
Persib memulai latihan kurang dari satu bulan sebelum dimulainya kompetisi. Meskipun komposisi pemain tidak mengalami banyak perubahan, sepertinya proses adaptasi terhadap pemain asing baru agak terabaikan.
Oleh karena itu, pemain asing baru Persib seperti Alberto Rodriguez, Levy Madinda, dan sebelumnya Tyronne del Pino tampak kurang tampil optimal.

Pada musim sebelumnya, Bhayangkara menghadapi permasalahan yang serupa. Performa yang tidak konsisten mengakibatkan mereka terperosok ke zona bawah klasemen.
Hal ini terutama disebabkan oleh kepergian beberapa pemain kunci.
Dan sayangnya, situasi ini kembali terulang pada musim ini. Mereka harus merelakan kepergian striker berbakat, Alex Martins.
Ironisnya, pada musim sebelumnya, penyerang asal Brasil tersebut menjadi salah satu elemen penting dalam kebangkitan Bhayangkara di paruh kedua musim.
Alex berhasil mencetak 11 gol dari 14 pertandingan. Dampaknya, Bhayangkara saat ini tercatat sebagai tim dengan produktivitas gol terendah.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Minta Maaf atas Insiden di Laga Persib Kontra Barito Putera
Julukan mereka, "The Guardian," hanya berhasil mencetak 6 gol hingga saat ini. Setengah dari jumlah tersebut berasal dari kontribusi striker baru, Crislan Henrique.