Bermain di jantung lini bertahan, Marquinhos membawa Brasil mencapai finis sebagai peringkat empat setelah dikalahkan Jerman dengan skor 3-4.
Seusai Piala Dunia U-17 2011, Marquinhos lalu bergabung dengan AS Roma sebelum semusim kemudian pindah ke Paris Saint-Germain, tim yang ia perkuat sampai saat ini.
Gelandang yang bermain untuk Real Madrid itu pernah merasakan atmosfir Piala Dunia U-17 2007 saat mengantarkan negaranya Jerman meraih posisi ketiga. Saat itu, nama Kroos mendunia setelah ia meraih penghargaan Bola Emas atau pemain terbaik.
Prestasi Kroos lalu berlanjut pada ajang Piala Dunia 2014 dimana dengan empat assistnya, ia mengantarkan Negeri Panzer menjuarai Piala Dunia keempat kalinya.
Mario Gotze
Di tempat lain pada Piala Dunia U-17 2009, ada gebrakan Mario Gotze yang mampu mencetak tiga gol. Namun, sayangnya torehan tiga gol itu gagal membawa Jerman melangkah lebih jauh dari babak 16 besar setelah disingkirkan juara dunia saat itu, Swiss.
Lima tahun kemudian, Gotze menjadi pencetak gol penentu sebagai pemain pengganti untuk membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.
Marc-Andre ter Stegen
Baca Juga: Erick Thohir Sedang Upayakan Naturalisasi Gelandang dan Penyerang untuk Timnas Indonesia
Marc-Andre ter Stegen mnejadi kiper Jerman pada edisi Piala Dunia U-17 2009, edisi kejuaraan dunia antara bibit sepak bola muda yang mengecewakan bagi Negeri Panzer karena tidak lolos dari babak 16 besar.
Kini, Ter Stegen adalah kiper dengan rekor clean sheet baru di Liga Spanyol setelah mencatatkan nirbobol sebanyak 26 kali di musim 2022/2023.
Son Heung-min
Son Heung-min membantu Korea Selatan menjadi delapan terbaik Piala Dunia U-17 2009 Nigeria. Pemain yang kini membela Tottenham Hotspur itu kini menjadi pencetak gol tertinggi dari pemain Asia di Liga Inggris.
Victor Osimhen
Striker milik SSC Napoli itu menjadi tulang punggung Nigeria dalam meraih gelar juara Piala Dunia U-17 2015. Saat itu, Victor Osimhen mencetak 10 gol dan menjadi pencetak gol turnamen.