Tak hanya ahli kimia, polisi atau tentara, skuat Toni Pogacnik juga diisi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Kwee Kiat Sek misalnya saat itu berstatus mahasiswa ITB jurusan kedokteran.
Serta ada Achad Arifin yang berstatus pelajar. Lalu sosok bernama Ramlan Yatim yang berstatus karyawan swasta di Medan. Ramlan merupakan bagian ketika timnas Indonesia berhadapan dengan tim asal Austria, G.A.K Graz pada 1954.
"Sulit mengandalkan pemasukan dari olahraga lantaran keterbatasan sponsor. Bisa dibilang atlit saat itu sarat dengan idealisme dan motivasi mengharumkan nama Indonesia," kata Tan Joe Hok seperti dikutip dari postingan akun X @/ravandolie.