Sayangnya, mimpi Rochy untuk bermain di Eropa harus tertunda. Uji coba bersama Auxerre di usia 24 tahun gagal karena dianggapnya terlalu tua.
Rochy tak patah semangat. Ia melanjutkan karirnya di Hong Kong bersama Instant-Dict FC.
Di sana, ia berhasil membawa klubnya meraih gelar runner-up liga utama dan FA Cup Hong Kong pada musim 2000-2001.
Salah satu momen paling berkesan dalam karir Rochy adalah saat ia berhasil membobol gawang AC Milan sebanyak dua kali.
Pertandingan melawan raksasa Italia itu terjadi pada musim 2003-2004 bersama Kitchee SC.
Sekembali dari Hong Kong, Rochy kembali berlaga di Indonesia, membela klub-klub seperti Persija Jakarta, PSM Makassar, PSS Sleman, PSPS Riau, dan Sriwijaya FC.
Dedikasi dan kegigihannya menjadikannya salah satu legenda sepak bola Indonesia yang tak terlupakan.