Prestasinya ini membuat media menyebutnya sebagai 'El Beatle', merujuk pada grup musik terkenal asal Inggris, The Beatles.
Puncak karier Best terjadi pada 1968 saat mencetak gol dalam kemenangan 4-1 Manchester United atas Benfica di final Piala Eropa di Wembley, yang disaksikan oleh 92 ribu penonton.
Sisi Gelap George Best
![Legenda Manchester United, George Best. [Dok. Instagram/@george_best.7]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/24/72632-legenda-manchester-united-george-best.jpg)
Meski dianggap sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, kehidupan George Best di luar lapangan penuh dengan kontroversi.
Gaya hidupnya yang hedonistik seringkali menjadi sorotan. Best mengakui bahwa ia banyak menghabiskan uang untuk minuman keras, wanita, dan mobil mewah, sebagaimana menyitat CNN.
Best diketahui sering mendapatkan sanksi akibat perilakunya, termasuk larangan bermain dan denda karena terlibat dalam perkelahian di bar dan mangkir dari latihan.
Pada tahun 1971, ia bahkan memilih menghabiskan akhir pekan bersama aktris Sinead Cusack daripada bermain untuk Manchester United melawan Chelsea.
Setelah hengkang dari Manchester United pada usia 27 tahun, Best bermain untuk berbagai klub di sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Irlandia, Amerika Serikat, Skotlandia, Hong Kong, dan Australia.
Pada tahun 1983, ia mengakhiri karier sepak bolanya meskipun masih tampil dalam beberapa laga amal dan pertandingan persahabatan.
Baca Juga: Wonderkid Baru Manchester United Pernah Main di Surabaya, Bisa Bela Timnas Indonesia?
Korban Alkohol
![Tribute untuk mendiang Sir Bobby Charlton di sekitar patung United Trinity (George Best, Denis Law, Sir Bobby Charlton) di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris. [Paul ELLIS / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/23/25323-united-trinity-george-best-denis-law-sir-bobby-charlton.jpg)
Masalah alkohol jadi isu utama dalam penurunan karier dan kesehatan George Best. dia pernah diskors tanpa batas waktu oleh klubnya di San Jose, California dan harus menjalani rehabilitasi alkohol.
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Best mengungkapkan bahwa "kebiasaan minum selama 12 tahun terakhir telah menjadi akar dari semua masalah saya."
Kisah hidup Best yang penuh liku ini juga diceritakan dalam biografi berjudul 'George Best: A Memoir' yang ditulis oleh sahabatnya, Michael Parkinson.
Dalam buku tersebut, Parkinson menggambarkan Best sebagai pria berbakat dan cerdas, namun juga dihantui oleh perasaan melankolis yang bertolak belakang dengan citra playboy yang sering digambarkan media.
George Best meninggal dunia pada 25 November 2005 di usia 59 tahun akibat kerusakan organ dalam tubuhnya yang disebabkan oleh alkoholisme.