Suara.com - Sebelum David Beckham hingga Cristiano Ronaldo, Manchester United lebih dulu memiliki sosok George Best sebagai bintang pemilik nomor punggung 7.
Saking hebatnya, George Best bahkan dianggap sebagai sosok yang membuat nomor punggung 7 menjadi ikonik dan kramat di The Theatre of Dreams.
George Best atau juga dikenal sebagai Georgie Best lahir pada 22 Mei 1946. Dia merupakan pemain sepak bola profesional Irlandia Utara.
Winger yang menghabiskan sebagian besar karir klubnya bersama Manchester United (MU) itu dianggap lebih dari pesepak bola.
Dia adalah fenomena global. Keterampilannya yang luar biasa dan kepribadiannya yang karismatik menjadikannya selebritas sejati pertama dalam olahraga tersebut.
Legenda sepak bola Brasil, Pele bahkan pernah mengatakan bahwa George Best adalah "pesepakbola terhebat di dunia" sebagaimana mengutip BBC.
Kehebatannya dalam menggiring bola membuatnya diakui sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Best mengukir namanya dalam sejarah Manchester United dengan meraih berbagai gelar prestisius.
Ia adalah pencetak gol terbanyak Divisi Utama pada musim 1967-1968 dan berhasil memenangkan dua gelar juara Divisi Utama (1964-1965, 1966-1967) serta satu trofi Piala Eropa pada 1968.
Baca Juga: Wonderkid Baru Manchester United Pernah Main di Surabaya, Bisa Bela Timnas Indonesia?
Prestasi puncaknya terjadi pada tahun 1968, ketika ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa.
Pemain Jenius
![Penghormatan untuk George Best yang berbunyi "Anda menunjukkan kepada dunia cara bermain sepak bola" ditinggalkan di lapangan sepak bola Old Trafford milik Manchester United di Manchester, 30 November 2005. [Dok. AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/24/46302-penghormatan-untuk-george-best-legenda-manchester-united.jpg)
Kata "jenius" pertama kali terlintas di benak Bob Bishop, pencari bakat Manchester United, saat melihat Best bermain di Belfast pada usia 15 tahun.
Keyakinan Bishop terbukti tepat, karena Best kemudian dijuluki sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Pada usia 17 tahun, Best masuk ke skuat senior Manchester United dan membantu tim meraih gelar Divisi Utama pada musim 1964-1965, gelar pertama setelah tragedi Munich pada 1958.
Popularitas Best semakin meroket setelah mencetak dua gol cepat melawan Benfica di perempat final Piala Eropa 1965-1966.