Dari starting XI laga Timnas Indonesia vs Jepang yang berlangsung pada 11 Agustus 1968, sosok kiper Koji Funamoto jadi perhatian tersendiri.
Koji lahir di Hiroshima, Jepang pada 12 Agustus 1942, dua tahun sebelum bom atom Little Boy dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Di usia yang masih sangat kecil, Koji menjadi salah satu korban bom atom Amerika Serikat. "Dia terkena bom atom saat berumur 2 tahun," tulis premiumcyzo seperti dilansir Suara.com, Minggu (10/11).
Tempat tinggal Koji sendiri berada di Senda-Cho, tak jauh dari titik awal Little Boy menghancurkan kota Hiroshima.
"Meskipun ia terkena bom atom, ia selama dan mulai bermain sepak bola dengan serius," tambah media Jepang itu.
![Cerita Kiper Jepang Korban Bom Atom yang Dibobol 7 Gol oleh Pemain Timnas Indonesia [premiumcyzo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/10/27992-koji-funamoto.jpg)
Koji Funamoto kemudian mulai menggeluti menjadi penjaga gawang dan menjadi andalan Jepang di Olimpiade Tokyo 1964 hingga Meksiko 1968.
Pada 1961, ia kemudian bergabung ke klub Toyo Industries -- cikal bakal klub Sanfrecce Hiroshima, dan bertahan di tim itu hingga gantung sepatu.
Koji tercatat bermain sebanyak 166 pertandingan dari 1961 hingga 1975. Menariknya, Koji mengaku bahwa ia memiliki kekurangan fisik namun hal itu tak menghambatnya untuk menjadi pesepak bola.
"Saya cacat saat SMA, tapi saya sudah bermain bola sejak SD. Saya yakin bukan hanya saya saja, tapi banyak pemuda Jepang yang melakukan itu," ucapnya.
Baca Juga: Mees Hilgers Sembuh dari Cedera Masuk Starting FC Twente, Netizen: Kabar yang Ditunggu
"Awalnya saya bergabung ke klub Bisbol di sekolah menengah pertama tetapi saya kemudian gabung ke sepak bola dan serius," lanjut Koji.