Masuknya Kluivert memperkuat nuansa Belanda di timnas Indonesia, mengingat banyaknya pemain keturunan Belanda seperti Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Jay Idzes. Jumlah pemain diaspora ini kemungkinan akan bertambah dengan rencana PSSI menaturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald.
Mengapa Patrick Kluivert Dipilih?
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai Kluivert sebagai sosok yang memiliki nama besar di dunia sepak bola. Mantan striker Ajax, AC Milan, dan Barcelona ini juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak keempat sepanjang masa di timnas Belanda.
Meski rekam jejaknya sebagai pelatih utama tidak terlalu gemilang—hanya menangani timnas Curacao dan Adana Demirspor—PSSI percaya bahwa pengalaman dan wibawanya dapat membawa pengaruh positif bagi timnas Indonesia.
Selain itu, kesamaan bahasa dengan pemain diaspora dianggap sebagai nilai tambah.
Dengan mayoritas pemain keturunan menggunakan bahasa Inggris dan Belanda, komunikasi di dalam tim diharapkan lebih efektif. Landzaat yang fasih berbahasa Indonesia akan membantu menjembatani komunikasi antara Kluivert dan para pemain lokal.
Tantangan Patrick Kluivert di Depan Mata
Waktu Kluivert untuk membuktikan kemampuannya tidak banyak. Dalam waktu dekat, ia harus menyiapkan tim untuk menghadapi dua laga krusial di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, melawan Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret. Hasil dari dua laga ini akan sangat menentukan perjalanan tim Garuda ke pentas dunia.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Kluivert akan meracik strategi dan membangun sinergi di dalam tim.
Baca Juga: Elkan Baggott: Bali United...
Akankah ia mampu melanjutkan fondasi yang telah dibangun Shin Tae-yong atau menghadirkan perubahan besar bagi timnas Indonesia?
Kita tunggu aksi sang legenda di lapangan! (Antara)