Infografis
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, nama Martunis melejit saat dirinya menjadi korban selamat dari bencana Tsunami di Aceh pada Desember 2004 silam.
Saat itu, Martunis jadi pusat perhatian karena dirinya mampu bertahan selama 21 hari terombang-ambing di laut dengan berpegangan sofa.
Saat ditemukan, Martunis yang mengenakan jersey Timnas Portugal mampu menarik atensi tim berjuluk Selecao das Quinas itu serta sang megabintang, Cristiano Ronaldo.
Singkat cerita, Cristiano Ronaldo kemudian menjadi ayah angkat Martunis dan Timnas Portugal bahkan menyumbangkan 40 ribu euro untuk membantunya.
Di bawah asuhan Cristiano Ronaldo, Martunis kemudian mencoba menapaki karier di dunia sepak bola. Ia sempat dibawa sang megabintang ke Portugal dan direkrut oleh mantan klubnya, Sporting CP.
Saat itu, Martunis bermain di akademi Sporting CP. Nahas, kiprahnya di sepak bola tak bertahan lama usai dirinya terkena cedera lutut dalam sebuah laga persahabatan.
Cedera lutut itu memaksa Martunis pensiun lebih dini. Ia pun sempat mencoba peruntungan menjadi Polisi di Indonesia.
Namun, usahanya masuk ke Kepolisian berujung kegagalan. Alhasil dengan nama besarnya dan statusnya sebagai anak angkat Cristiano Ronaldo, Martunis menjadi konten kreator dan selebgram.
Di sela-sela kesibukannya sebagai konten kreator, Martunis masih menjalani hobinya bermain sepak bola. Dilansir dari akun Instagram-nya, @martunis_ronaldo, ia sempat mengikuti sebuah tarkam.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bantu Penderita-penderita Kanker di Kupang
Bahkan dalam tarkam yang digelar di Kota Banda Aceh tersebut, Martunis berhasil meraih gelar juara bersama timnya.
