Namun Gary Rowett tak ingin buru-buru memberi kesempatan ke Marselino, karena adanya gap yang jauh antara level di akademi dan di tim utama.
Apalagi pelatih berusia 50 tahun itu mengaku bahwa ia kerap melihat banyak pemain akademi yang langsung ke tim utama dan justru kesulitan mengimbangi level yang ada.
“Kami punya rencana untuk para pemain ini (akademi). Kami tahu seluruh kekuatan mereka, tapi tentu saja naik kelas dari level itu (akademi ke tim utama sangat berbeda),” kata Gary Rowett.
“Saya melihat banyak pemain naik kelas dan banyak pemain yang justru kesulitan (saat naik ke tim utama),” tambahnya.
Munculnya ide agar Gary Rowett menggunakan jasa pemain akademi tak lepas dari kondisi Oxford United yang tampak kesulitan mencetak gol.
Banyak anggapan bahwa pemain akademi bisa mengatasi krisis gol Oxford United. Hanya saja, Gary Rowett berpendapat lain.
“Championship memang seperti itu. Saya memiliki pertandingan di mana Anda mencetak banyak gol dalam 3 atau 4 pertandingan, dan saya punya 3 atau 4 pertandingan di mana Anda tak mencetak gol.”
“Tapi sebenarnya itu hanya (kondisi) naik dan turun di Championship, dan Anda harus mengarahkannya,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Oxford United memang tengah mengalami krisis gol sejak awal Januari hingga laga terakhirnya melawan West Bromwich Albion, Sabtu (22/2).
Baca Juga: Usai Dipecat, Indra Sjafri Justru Ditugaskan PSSI untuk Persiapan SEA Games 2025
Dari total 12 pertandingan sejak awal tahun 2025, The U’s hanya mampu mencetak total 9 gol saja atau rata-rata 0,75 gol per laga.