Hal ini disampaikan oleh kepala eksekutif klub, Omar Berrada. Angka ini berdasarkan periode 2024. Meski manajemen menyebut bahwa untuk nilai pendapatan mereka di periode yang sama mengalami kenaikan.
"Klub mengumumkan rekor pendapatan setahun penuh sebesar 661,8 juta poundsterling untuk periode setahun yang berakhir pada 30 Juni (2024). Namun kerugian bersih naik menjadi 113,2 juta poundsterling setelah peningkatan investasi di skuat,"
Lebih mengkhawatirkannya lagi, United telah mencatat kerugian lebih dari 90 juta poundsterling dalam tiga tahun terakhir dan terakhir meraup keuntungan pada 2019.
Di tahun lalu, United menghabiskan lebih dari 180 juta poundsterling untuk merekrut lima pemain selama musim panas, termasuk Matthijs de Ligt, Joshua Zirkzee, dan Manuel Ugarte.
Sayangnya perekrutan pemain yang diharapkan bisa mengangkat prestasi klub justru sebaliknya. United masih terseok-seok hingga pekan ke-26 Liga Inggris musim 2024/2025.
Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim pun tak banyak membawa perubahan berarti. Bahkan jika merujuk pada 5 tahun ke belakang, United lebih sering mengganti pelatih dibanding mengangkat trofi juara.
United terakhir mengangkat trofi juara ialah musim 2023/2024, itu pun 'sekedar' Piala FA. Lalu di musim 2022/2023 dengan menjadi kampium Piala Liga Inggris.
Untuk kompetisi dengan leve lebih bergengsi, seperti Liga Champions ataupun Liga Inggris, status United menjadi tim medioker.
Di kompetisi Liga Inggris, peringkat si Setan Merah tidak pernah stabil tiap musimnya. Sempat duduki peringkat kedua di musim 2020/2021, United melorot ke posisi keenam di musim berikutnya.
Baca Juga: Efisiensi Ala Manchester United: Kantin Ditutup, Makan Siang Gratis Dihapus
Lalu naik lagi di peringkat ketiga pada musim 2022/2023. Kemudian melorot lagi ke posisi kedelapan pada musim 2023/2024, dan musim ini berada di peringkat ke-15 dengan koleksi 30 poin selisih 13 poin dari Ipswich Town dan Leicester yang berada di zona degradasi.