Suara.com - Bek Chelsea, Trevoh Chalobah jadi korban rasis netizen Indonesia. Insiden tidak menyenangkan terjadi usai laga leg pertama babak 16 besar Conference League antara FC Copenhagen dan Chelsea pada Jumat (7/3) dini hari WIB.
Trevoh Chalobah, mendapat serangan rasial di media sosial setelah pertandingan buntut cedera Kevin Diks yang juga bek Timnas Indonesia.
Serangan tersebut berasal dari akun-akun netizen Indonesia yang melontarkan komentar bernada kebencian kepada Trevoh Chalobah melalui Instagram.
Gelombang hujatan ini muncul setelah insiden cedera yang menimpa Kevin Diks dalam pertandingan tersebut.
Melihat situasi ini, Kevin Diks pun angkat bicara melalui akun media sosialnya.
Bek berusia 28 tahun itu menegaskan bahwa cederanya adalah akibat dari kesalahannya sendiri dan menolak segala bentuk rasisme serta diskriminasi.
Kevin Diks juga menekankan bahwa setiap individu harus diperlakukan dengan hormat dan kesetaraan.

"Saya melihat adanya pelecehan rasial terhadap Trevoh Chalobah di Instagram terkait cedera saya," tulis Diks di media sosial X atau Twitter miliknya.
"Itu [cedera] kesalahan saya sendiri. Saya tidak menolerir rasialisme atau diskriminasi dalam bentuk apapun. Setiap orang berhak diperlakukan dengan rasa hormat dan kesetaraan."
Diks mengalami cedera kaki kanan setelah bertabrakan dengan Chalobah pada menit ke-77.
Insiden tersebut bermula ketika Diks melakukan tekel dari belakang, namun saat momen jatuh, kaki Trevoh Chalobah secara tidak sengaja menyentuh kaki kanan Kevin Diks, menyebabkan keseleo.

Akibatnya, Kevin Diks terpaksa ditarik keluar dua menit kemudian, pada menit ke-79.
Walaupun insiden tersebut terjadi tanpa unsur kesengajaan, banyak netizen Indonesia tetap menyalahkan Chalobah dan menyerangnya dengan komentar bernada rasial.
Fenomena ini memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola terkait sikap suporter di media sosial dan pentingnya menjaga sportivitas dalam mendukung tim favorit.