Taktik ini sendiri digunakan oleh Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda. Puncak keemasan taktik ini tercipta di dekade 70 an.
Di era tersebut, Ajax berhasil meraih lima gelar di kancah domestik dan continental, sedangkan Timnas Belanda mampu menembus final Piala Dunia sebanyak dua kali.
Karena identik dengan Belanda, Patrick Kluivert pun disebut-sebut menerapkan taktik Total Football ini. Siapa sangka, taktik ini sudah terlihat di laga debutnya sebagai pelatih saat melawan Australia.
Di laga tersebut, para pemain Timnas Indonesia begitu aktif dalam melakukan Pressing dan membuat terbentuknya garis pertahanan yang tinggi.
Alhasil, taktik Total Football ini meninggalkan lubang menganga di antara lini tengah dan lini pertahanan skuad Garuda yang bisa dimanfaatkan Australia.
Hal ini terlihat dari keberhasilan Australia mencetak dua gol dari skema serangan balik, yakni lewat Nishan Velupillay di menit ke-20 dan Jackson Irvine di menit ke-34.
Kini Patrick Kluivert tampaknya harus mengubah atau memodifikasi taktik itu untuk Timnas Indonesia. Apalagi saat ini skuad Garuda membutuhkan kemenangan untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Felix Indra Jaya
Baca Juga: Tak Hanya Sandy Walsh dan Mees Hilgers, Ole Romeny Hilang dari Timnas Indonesia