Suara.com - Kehadiran pemain naturalisasi di Timnas Indonesia hingga saat ini masih jadi pro kontra. Jika beberapa waktu lalu, hal itu jadi perdebatan di dalam negeri Indonesia, kini sejumlah pundit asing pun mulai menyindir keberadaan pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Salah satu pundit Belanda, Michel van Egmond mengeluarkan lelucon yang terbilang norak soal keberadaan pemain keturunan Belanda di Timnas Indonesia.
Menurut van Egmond, untuk bisa membela Timnas Indonesia, tidak perlu repot, cukup Anda memesan dan makan sate ayam sebanyak dua kali, maka bisa bela Timnas Indonesia.
"Jika Anda sudah memesan dan makan sate ayam dua kali, Anda bisa menjalani debut internasional seperti mereka saat ini," kata van Egmond sambil tertawa seperti dilansir dari soccernews.nl, Rabu (26/3).
Ini bukan kali pertama, pundit asal Belanda menyindir keberadaan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
Sebelumnya, Vincent Schildkamp memberikan kritik pedas pasca kekalahan memalukan Timnas Indonesia 1-5 dari Australia dalam lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026.
![Skuad Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia .elawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/25/96662-timnas-indonesia-vs-bahrain-kualifikasi-piala-dunia-2026-skuad-garuda.jpg)
Vincent Schildkamp di program ESPN Voetbalprat juga menyampaikan kritik tajam di debut mengecewakan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia.
Dalam program tersebut, dua analisis Belanda lainnya Kees Kwakman dan Kenneth Perez mengulas soal kesalahan dari pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia.
Namun Schildkamp mengabaikan hal tersebut. Ia menyebut bahwa apa yang terjadi di sepak bola, khususnya di Timnas Indonesia sekedar lelucon.
Baca Juga: Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Cedera Serius, Sudah Latihan Terpisah di FC Twente
"Saya heran Anda langsung fokus pada isi pertandingan. Apa yang terjadi di sana itu hanya lelucon, bukan?" kata Schildkamp membantah pernyataan Kwakman dan Perez.
Schildkamp lebih lanjut menyoroti soal program naturalisasi yang dilakukan PSSI untuk membangun Timnas Indonesia. Ia menyebut bahwa program naturalisasi yang dilakukan PSSI dan diikuti federasi lainnya membuat banyak orang kecewa dan marah.
"20 paspor telah dibagikan dalam beberapa tahun terakhir untuk mereka (Timnas Indonesia) mencapai Piala Dunia,"
"Sekitar 15 tahun lalu, ada 11 pemain Pantai Gading di Beereschot, semua orang marah karenanya. Ada pemain Qatar menjelang Piala Dunia yang semuanya adalah naturalisasi pemain Brasil, semua orang juga marah karenanya," tambah Schildkamp.
Ditegaskan oleh Schildkamp, program naturalisasi yang dilakukan PSSI sejatinya tidak akan membantu perkembangan sepak bola Indonesia.
"Itu sama sekali tidak membantu sepak bola di sana. Dari sudut pandang mana pun, tentu saja itu adalah oportunisme terbaik. Dan jika Anda kemudian kalah -5 melawan Australia, dan minggu depan mungkin kalah 0-1 lawan Bahrain. Itu hanya sirkus belaka," tegasnya.
Erick Thohir Soal Pemain Naturalisasi
Ketua umum PSSI Erick Thohir buka suara perihal banyaknya pemain Belanda yang membela Timnas Indonesia. Menurut Erick Thohir, sejak dulu cukup banyak pemain asing yang dinaturalisasi di Timnas Indonesia.
Erick Thohir menyebut bahwa dulu pemain dari negara Afrika dan Brasil juga dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia. Namun saat ini strategi naturalisasi diubah.
"Dulu, pemain dari negara Afrika dan Brasil terkadang dinaturalisasi dan ikut membela Timnas Indonesia. Kami berterima kasih kepada para pemain tersebut, tetapi saat ini strategi itu berubah," kata Erick Thohir kepada media Belanda, NOS
"Saat ini kami mencari pemain yang juga memiliki ikatan emosional dengan Indonesia, melalui keluarga mereka," sambungnya.
![Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny (kanan) berselebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Timnas Bahrain dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/25/25164-timnas-indonesia-vs-bahrain-kualifikasi-piala-dunia-2026-ole-romeny.jpg)
Ditegaskan oleh Erick Thohir, PSSI ingin memanfaatkan keberadaan diaspora Indonesia di seluruh dunia. Kebijakan naturalisasi ini kata Erick Thohir di sisi lain juga akan berguna untuk pemain lokal Indonesia.
"Kami ingin memanfaatkan diaspora kami. Para pemain lokal yang tumbuh di Indonesia, dapat belajar dari mereka dan pada saat yang sama, para pemain dapat bergabung membela Timnas Indonesia, mewujudkan impian sepak bola mereka," jelas Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, para pemain naturalisasi dari Belanda yang saat ini memperkuat Timnas Indonesia, seperti Thom Haye ataupun Mees Hilgers mencintai budaya Indonesia, dan hal itu sangat positif.
"Saya melihat pemain seperti Thom Haye, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mencintai budaya Indonesia. Dan para pendukung yang kami miliki di sini termasuk 10 besar di dunia," ungkap Thohir.
Kebijakan naturalisasi yang gencar dilakukan Erick Thohir mendapat pro kontra. Sejumlah kritikus menilai bahwa banyaknya pemain naturalisasi akan menghambat perkembangan pemain lokal.