Suara.com - Nova Arianto mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola nasional sebagai pelatih yang berhasil membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025. Keberhasilan ini menjadi bukti kerja keras dan strategi matang yang disiapkan dalam jangka panjang oleh mantan bek tangguh tersebut.
Garuda Muda memastikan tiket ke Piala Dunia U-17 2025 usai tampil mengesankan di ajang Piala Asia U-17 2025. Dalam dua pertandingan awal Grup C yang digelar di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Indonesia berhasil memetik dua kemenangan penting.
Kemenangan pertama datang saat melawan Korea Selatan dengan skor tipis 1-0. Kemenangan kedua yang memastikan langkah ke Piala Dunia diraih saat menghadapi Yaman dengan skor meyakinkan 4-1.
Tiga pemain menjadi pencetak gol dalam pertandingan melawan Yaman: Zahaby Gholy, Fadly Alberto Henga, dan Evandra Florasta yang mencetak dua gol.
Dengan hasil tersebut, Indonesia mengantongi enam poin dan dipastikan menempati posisi dua besar klasemen, yang menjadi syarat untuk lolos ke Piala Dunia U-17 di Qatar pada November 2025.
Dari Suster Ngesot ke Taktisi Modern Timnas U-17
Nova Arianto bukan sosok asing di sepak bola Indonesia. Sebelum merambah dunia kepelatihan, ia dikenal sebagai bek tangguh yang memperkuat sejumlah klub besar seperti Arseto Solo, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, hingga Pelita Bandung Raya.
Aksi selebrasi ikoniknya dengan gaya "suster ngesot" saat membela Persib pada era 2007-2011 masih diingat banyak penggemar.
Sebagai pemain, Nova pernah merasakan manisnya gelar juara Liga Indonesia bersama dua klub berbeda: Persebaya Surabaya dan Sriwijaya FC.
Baca Juga: Jadi Lebih Efisien, Statistik Timnas Indonesia U-17 saat Hancurkan Yaman Bikin Kagum

Setelah pensiun, ia melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih, dimulai dari Pelita Bandung Raya sebagai asisten pelatih. Pengalaman kepelatihannya juga meliputi menangani Madiun Putra, Bhayangkara FC U-21, dan Lampung Putra.
Pada 2019, Nova bergabung dengan staf kepelatihan Timnas Indonesia senior di bawah arahan Shin Tae-yong. Bersama pelatih asal Korea Selatan itu, Nova turut mencatatkan sejarah, seperti membawa Timnas U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 2024 serta menembus babak 16 besar Piala Asia 2023.
Timnas U-17 Dibangun dari Fondasi Kuat
Sejak diberi kepercayaan untuk menukangi Timnas U-17 pada awal 2024, Nova langsung melakukan seleksi ketat. Meski sempat gagal menjuarai Piala AFF U-16 2024, ia sukses membawa Indonesia lolos dari kualifikasi Piala Asia U-17 2025 tanpa kekalahan.
Tim Merah Putih mengalahkan Kuwait 1-0, menang telak 10-0 atas Kepulauan Mariana Utara, dan bermain imbang 0-0 melawan Australia.
Pencapaian ini tak lepas dari perencanaan matang yang diterapkan Nova sejak awal. Ia fokus pada pembentukan karakter tim yang mampu beradaptasi menghadapi lawan dengan berbagai level kekuatan.
Pola permainan pragmatis diterapkan saat melawan tim kuat seperti Korea Selatan, sementara strategi lebih ofensif digunakan saat menghadapi tim dengan kualitas lebih rendah seperti Yaman.
Pendekatan tersebut dinilai efektif dan mencerminkan sepak bola modern. Timnas U-17 tampil fleksibel, tidak terpaku pada gaya bermain tertentu namun menyesuaikan diri dengan situasi di lapangan dan profil lawan.
Tiket Piala Dunia 2025 dan Langkah Berikutnya
Kemenangan atas Yaman menjadi penanda keberhasilan program jangka panjang Timnas U-17 yang telah dipersiapkan selama lebih dari setahun.
Tiket menuju Piala Dunia U-17 2025 di Qatar bukan sekadar pencapaian turnamen, melainkan sebuah validasi terhadap pembinaan usia muda yang mulai menunjukkan hasil nyata.
Meski tiket sudah di tangan, perjuangan Indonesia di Piala Asia U-17 belum selesai. Tim Merah Putih masih harus menghadapi Afghanistan di laga terakhir grup.
Laga ini akan menjadi peluang bagi Nova dan tim untuk memperkuat mental juara serta mematangkan taktik menjelang putaran final Piala Dunia.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi untuk pembinaan sepak bola Indonesia di tingkat usia muda. Nova Arianto kini menjadi simbol harapan baru bagi masa depan sepak bola nasional.