Tersingkir dari Piala Asia U-17, Saatnya Vietnam Belajar dari Timnas Indonesia

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 12 April 2025 | 20:43 WIB
Tersingkir dari Piala Asia U-17, Saatnya Vietnam Belajar dari Timnas Indonesia
Timnas Vietnam U-17 akan menghadapi tantangan berat untuk lolos ke babak final Piala Asia U-17 2025. (soha.vn)

Suara.com - Vietnam U-17 harus angkat koper dari Piala Asia U-17 2025. Vietnam tersingkir secara menyakitkan.

Vietnam pada laga terakhir grup B Piala Asia U-17 2025 harus menerima pil pahit dengan meraih hasil imbang melawan UEA.

Vietnam U-17 sempat unggul 1-0 lewat gol Hoang Trong Duy Khang pada menit ke-23. Kemenangan di depan mata sirna setelah pada menit ke-89, pemain UEA, Faisal mampu menyamakan skor menjadi 1-1.

Skor imbang 1-1 membuat Vietnam di klasemen akhir grup B berada di urutan paling buncit, di bawah Jepang, UEA dan Australia.

Vietnam U-17 sebenarnya cukup meyakinkan di Piala Asia U-17. Anak asuh Cristiano Roland itu tak terkalahkan di 3 pertandingan fase grup.

Vietnam U-17 panggil pemain keturunan asal Belanda, Thomas Vai Meeren. (tuoitre.vn)
Vietnam U-17 panggil pemain keturunan asal Belanda, Thomas Vai Meeren. (tuoitre.vn)

Pada laga pertama, Vietnam U-19 mampu menahan imbang 1-1 Australia. Catatan positif itu kembali mereka teruskan saat melawan Jepang.

Menghadapi Jepang, Vietnam mampu memaksa skor imbang 1-1 setelah gol penalti Tran Gia Bao pada menit ke-90+6, sebelumnya mereka tertinggal 0-1 lewat gol Yoshida pada menit ke-13.

Kegagalan Vietnam U-17 melangkah ke fase knock out Piala Asia U-17 2025 dan gagal ke Piala Dunia U-17 2025 menimbulkan kekhawatiran publik sepak bola Vietnam.

Sepak Bola Vietnam Diminta Belajar ke Indonesia

Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut

Salah satu media Vietnam, laodong menuliskan bahwa sepak bola Vietnam harus belajar dari Timnas Indonesia.

"Sepak bola Vietnam dapat belajar banyak dari Timnas Indonesia dalam ambisi mereka untuk meraih tiket ke Piala Dunia," tulis media Vietnam tersebut.

Masih dari sumber yang sama, kebijakan PSSI-nya Vietnam, VFF mulai diragukan. VFF dianggap tak merealisasikan ambisi mereka di masa lalu untuk membangun tim nasional.

"VFF menggelar turnamen nasional untuk anak usia 15 sampai 17 tahun, tetapi berhenti selama 2 tahun terakhir. Pada dasarnya tim muda Vietnam memainkan sekitar 16-18 pertandingan paling banyak,"

Media Vietnam itu kemudian membandingkan dengan perkembangan tim kelompok umur Indonesia. Menurut mereka, pemain muda Indonesia bisa bermain lebih banyak di sejumlah kompetisi.

"Pemain muda Indonesia bisa mengikuti tiga turnamen yakni Liga 1, Piala Soeratin dan Elite Pro Academy. Pemain mereka bisa memainkan 30-35 pertandingan di berbagai level,"

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI