Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengaku bersyukur pernah memiliki juru taktik jempolan sekaliber Shin Tae-yong sebagai mentor di dunia kepelatihan.
Hal ini disampaikannya pada Agustus 2024 lalu, saat berbincang-bintang dengan Exco PSSI, Arya Sinulingga, dalam Podcast-nya, Bebas Podcast.
Dalam Podcast tersebut, Nova Arianto menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan Shin Tae-yong saat menukangi Timnas Indonesia.
Nova Arianto yang kala itu berstatus asisten pelatih Timnas Indonesia, mengaku bahwa dirinya banyak belajar dengan Shin Tae-yong.
Karenanya, Nova Arianto bersyukur pernah dibimbing oleh Shin Tae-yong. Bahkan ia tak segan menyebut eks pelatih Timnas Indonesia itu sebagai salah satu mentor yang sangat baik.
“Ya pastinya (STY) menjadi salah satu mentor yang sangat baik. Kebetulan saya bersama Coach Shin dari 2020, waktu itu bersama Coach Indra (Sjafri) juga, banyak-banyak hal yang saya dapat,” bukanya.
Bahkan, pelajaran yang didapatkannya dari pelatih asal Korea Selatan itu ternyata jauh lebih banyak dari apa yang didapatnya saat mengambil lisensi kepelatihan.
“Saat saya mau ambil lisensi (A pro), kata Coach Shin ‘udah ga usah. Kamu belajar dari saya, nanti akan lebih banyak dapat sesuatu yang mungkin ga kamu dapat di lisensi’,” lanjut Nova Arianto.
“Akhirnya saya ikutin, dan saya bersyukur saya dapat sesuatu, mungkin yang ga saya dapatkan di lisensi (kepelatihan),” imbuhnya.
Baca Juga: Viral Drawing Liga 4 Indonesia Disebut Settingan, Kertas Undian Dibuka di Bawah
Karena ‘berguru’ langsung dengan Shin Tae-yong, Nova Arianto mengaku meniru gaya melatih mentornya itu seperti kedisiplinan serta cara membentuk mental dan fisik pemain.
Bahkan secara blak-blakan, Nova Arianto mengaku bahwa Shin Tae-yong menjadi Role Model-nya dalam membentuk Timnas Indonesia U-17 saat ini.
Dengan pengakuan tersebut, ta mengherankan Timnas Indonesia U-17 arahan Nova Arianto bisa berbicara banyak saat tampil di Piala Asia U-17 2025.
Sebelum bertarung di Piala Asia U-17 2025, Nova Arianto sendiri menggembleng fisik pemain, sehingga para pemain tampak lebih berotot.
Bahkan karena gemblengan fisik Nova Arianto, Timnas Indonesia U-17 tampak tak kenal lelah saat bertanding di Piala Asia U-17 2025.
Hal ini terbukti dengan fakta menarik yang dibuat Garuda Muda di ajang tersebut, di mana lima dari tujuh gol di fase grup Piala Asia U-17 2025 dibuat di menit-menit akhir.
Tak hanya itu saja, taktik yang diterapkan Shin Tae-yong juga diperagakan Nova Arianto di Timnas Indonesia U-17, yakni menampilkan pertahanan yang solid.
Terbukti, Timnas Indonesia U-17 mampu menahan serangan Korea Selatan U-17 dan meraih kemenangan, serta baru kebobolan satu gol sepanjang fase grup Piala Asia U-17 2025.
Karena mengadopsi gaya Shin Tae-yong ini pula, Nova Arianto pun berhasil membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke perempatfinal Piala Asia U-17 2025 sekaligus lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
Profil Nova Arianto
Lahir pada 4 November 1978, Nova Arianto bukanlah nama baru di dunia sepak bola Indonesia. Putra dari legenda sepak bola nasional, Sartono Anwar, ini mewarisi darah sepak bola yang kental. Sebelum meniti karier sebagai pelatih, Nova dikenal sebagai pemain belakang tangguh dan lugas. Ia pernah memperkuat sejumlah klub besar di Indonesia, termasuk Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Arema Malang. Pengalaman bermain di level tertinggi inilah yang menjadi modal berharganya dalam melatih para pemain muda.
Setelah gantung sepatu, Nova tidak lantas meninggalkan dunia yang membesarkan namanya. Ia memilih jalur kepelatihan, sebuah keputusan yang menunjukkan dedikasinya untuk terus berkontribusi bagi sepak bola Indonesia. Sebelum dipercaya menukangi Timnas U-17, Nova telah memiliki pengalaman melatih di berbagai level usia dan klub. Ia sempat menjadi asisten pelatih di beberapa tim, memperdalam ilmu kepelatihan dan memahami dinamika pembinaan pemain muda.
Penunjukan Nova sebagai pelatih kepala Timnas U-17 disambut positif oleh banyak pihak. Selain karena latar belakangnya sebagai mantan pemain profesional, Nova dikenal memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan pemain muda. Ia diyakini memiliki kemampuan untuk tidak hanya melatih teknik dan taktik, tetapi juga menanamkan mentalitas juara dan disiplin yang tinggi kepada para pemain.
(Felix Indra Jaya)